Peristiwa

Pria Tua Asal Kepanjen Tewas Tertabrak Kereta Api Commuter Line Dhoho 408 jurusan Kertosono–Surabaya

265
×

Pria Tua Asal Kepanjen Tewas Tertabrak Kereta Api Commuter Line Dhoho 408 jurusan Kertosono–Surabaya

Share this article
Petugas saat melakukan olah TKP sebelum mengevakuasi jenazah korban.(foto:sudutkota.id/AD)

Sudutkota.id – Nariyo (60), asal Jalan Sawo, Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tewas setelah tertabrak kereta api Commuter line Dhoho 408 jurusan Kertosono–Surabaya, di perlintasan kereta api Kelurahan Cokoliyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (14/2/2025) malam.

Mustofa salah satu relawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan orang tertabrak kereta api sekitar pukul 23.00 WIb.

“Lokasi tepatnya di belakang TC Bagong, Cokoliyo, Kepanjen atau diperlintasan rel kereta api, kilometer 68/6 petak jalan Ngebruk–Kepanjen,” ujar Parto sapaan akrab pria ini.

Sementara Kapolsek Kepanjen AKP Subijanto menerangkan, berdasarkan penuturan masinis Commuter line Dhoho 408 tersebut, sebelum terjadi kecelakaan, dirinya dari jauh sudah melihat seorang laki-laki yang duduk di tengah perlintasan rel kereta api.

“Informasi dari Masinis bahwa ada seseorang yang sedang duduk di atas rel KA,” terang Subijanto kepada awak media, Minggu (15/2/2025).

Ia menambahkan, masinis kereta ini sudah membuyikan klakson panjang berkali kali untuk memperingatkan korban, agar menjauh dari jalur kereta. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, korban justru tidak menggubrisnya.

“Dari jarak kurang lebih 100 meter, klakson kereta api sudah dibunyikan berkali-kali namun korban tidak mengubrisnya,” imbuhnya.

Karena jarak sudah dekat dan tak memungkinkan masinis menghentikan kereta apinya secara mendadak, akibatnya korban tertabrak kepala kereta dan membuat tubuhnya terpental kurang lebih hingga dua meter dari titik awal.

“Berjarak dua meter di atas bebatuan rel dan korban mengalami luka benturan pada kepala sebelah kanan, telinga mengalami luka sampai terputus, lengan kanan dan kiri luka, pergelangan kaki kanan dan kiri mengalami luka, berakibat korban tewas di tempat,” jelas Subijanto.

Dikatakan Subijanto, dari hasil pemeriksaan ditemukan satu buah dompet yang diduga milik korban namun kosong. Dan tidak terdapat kartu identitas yang ada di dalam dompet itu

“Selanjutnya jenasah korban dievakuasi oleh tim relawan Tagana Kabupaten Malang yang dibantu petugas dari Polsek Kepanjen serta warga sekitar untuk dibawa ke kamar jenazah RSUD Kepanjen untuk dimitakan visum,” imbuhnya

Karena identitas korban masih Mr X, petugas dari Inafis Polres Malang dilibatkan untuk melakukan mambis dan terungkap kalau korban bernama Nariyo.

“Dan diduga korban merupakan seorang ODGJ (orang dalam gangguan jiwa) yang sering berkeliaran di areal lokasi kejadian,” pungkasnya.(AD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *