Daerah

Preman dan Pungli Kandas! Warga dan Terminal Arjosari Malang Sepakat Damai dan Bersih

35
×

Preman dan Pungli Kandas! Warga dan Terminal Arjosari Malang Sepakat Damai dan Bersih

Share this article
Preman dan Pungli Kandas! Warga dan Terminal Arjosari Malang Sepakat Damai dan Bersih
Pihak pengelola Terminal Arjosari Malang bersama warga saat membacakan nota kesepahaman bersama.(foto:dok. Polsek Blimbing utk sudutkota.id)

Sudutkota.id – Setelah sekian lama bergolak, akhirnya warga Kelurahan Arjosari, Kota Malang, berhasil memperjuangkan hak mereka atas kenyamanan dan keamanan di lingkungan Terminal Tipe A Arjosari.

Melalui rapat terbuka yang digelar di halaman terminal dan dihadiri langsung oleh Kepala Terminal Arjosari, Mega dan warga bersama pihak terminal, menandatangani Nota Kesepakatan Bersama yang menandai berakhirnya ketegangan serta dimulainya babak baru kolaborasi warga dan terminal.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat itu, hadir pula perwakilan dari Polsek Blimbing, Kelurahan Arjosari, Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai saksi resmi.

Suasana emosional tercipta ketika perwakilan warga, perwakilan pemerintah dan unsur TNI/Polri membubuhkan tanda tangan di lembaran nota kesepahaman, simbol dari tekad bersama membangun kawasan Terminal Arjosari yang tertib, aman dan produktif.

Dalam dokumen kesepakatan tertulis, terdapat tujuh poin penting yang menjadi dasar kerja sama antara warga dan pengelola terminal:

Baca Juga :  Pj Wali Kota Malang Paparkan Penanganan Banjir dan DED Pasar Besar pada Deputi Bappenas

Penghapusan praktik pungli dan premanisme di dalam dan sekitar terminal Arjosari sesuai tuntutan warga.

Pemanfaatan kawasan terminal untuk wisata UMKM warga Arjosari, dengan tetap mematuhi aturan dan kebijakan yang berlaku.

Pembentukan grup komunikasi WhatsApp resmi yang melibatkan RW, LPMK, dan kelurahan, agar seluruh kegiatan terminal dapat diawasi dan disampaikan secara transparan.

Zona merah ojek online (ojol) ditetapkan hanya di area pintu masuk dan keluar terminal.

Pertemuan rutin antara Dishub Kota Malang dan warga untuk menampung aspirasi serta melakukan evaluasi kinerja pengelolaan terminal.

Pelibatan warga dan perwakilan PO bus dalam setiap pertemuan strategis pengembangan terminal.

Penyelenggaraan kegiatan keagamaan dan silaturahmi sebagai bentuk perekat sosial antara warga dan pihak terminal.

Sebelum penandatanganan nota kesepakatan, warga menggelar aksi damai dengan membentangkan spanduk besar bertuliskan: “Kami Seluruh Warga Arjosari Menolak Keras Adanya Pungli dan Tindak Kekerasan di Wilayah Terminal Arjosari!”

Baca Juga :  Upaya Selamatkan Ekonomi Sektor Pertanian, DPKP Kota Batu Bakal Adakan Rekrutmen Petani Milenial

Aksi ini mendapat perhatian luas, baik dari pengunjung terminal maupun masyarakat umum, dan menjadi simbol perlawanan terhadap praktik-praktik lama yang meresahkan.

Ali Said, perwakilan warga Arjosari, mengungkapkan rasa lega dan syukur atas hasil perjuangan warga.

“Ini bukan hanya soal pungli atau premanisme, ini tentang martabat dan hak warga untuk hidup di lingkungan yang aman. Alhamdulillah, hari ini kami menang tanpa kekerasan, hanya dengan suara dan tekad bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Terminal Arjosari, Mega menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen penuh menjalankan hasil kesepakatan ini.

“Kami terbuka untuk semua masukan. Terminal Arjosari bukan hanya tempat singgah, tapi juga wajah Kota Malang. Warga adalah mitra kami, bukan penonton,” tegasnya.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *