Ekonomi Bisnis

Potret Peternak Ayam Petelur Skala Rumahan di Kabupaten Malang

144
×

Potret Peternak Ayam Petelur Skala Rumahan di Kabupaten Malang

Share this article
Sekecil apapun usahamu, kamu adalah bosnya. Mungkin ungkapan itu yang kini dirasakan Suwito (56), seorang peternak ayam petelur rumahan, warga Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Suwito (56), seorang peternak ayam petelur rumahan, warga Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.(foto:sudutkota.id/DB)

Sudutkota.id – Sekecil apapun usahamu, kamu adalah bosnya. Mungkin ungkapan itu yang kini dirasakan Suwito (56), seorang peternak ayam petelur rumahan, warga Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Saat ini pria yang akrab disapa Cak Wito ini bisa tersenyum lega. Karena usaha peternakan ayam petelur di kebun rumahnya yang dirintis sejak Agustus 2024 lalu itu, kini dirasa sudah mulai berhasil.

Cak Wito mengaku, dari peternakannya itu tak hanya bisa menambah penghasilannya sehari-hari. Melainkan, telur ayam yang dihasilkan, juga bisa untuk memenuhi kebutuhan harian para tetangganya.

“Saya memulai usaha ternak ayam petelur ini sejak bulan Agustus tahun lalu. Dan alhamdulillah, bisa panen telur setiap hari sampai saat ini,” jelas Cak Wito, Senin (31/3/2025).

Cak Wito membangun kandang ayam petelur nya ini memanfaatkan rumah kosong seluas 10×15 meter. Letaknya juga jauh dari lokasi pemukiman warga. Dan saat ini ayam di kandangnya sudah berjumlah 550 ekor.

Terkait kendala dalam usahanya itu, menurut dia, untuk saat ini karena pengaruh cuaca. Karena di saat musim hujan, ayamnya banyak yang ngedrop. Akibatnya ayam-ayamnya tidak bisa bertelur.

“Kalau musim hujan ayam banyak yang drop. Sehingga tidak bertelur. Dalam kondisi seperti itulah kita dituntut harus sabar,” ungkapnya.

Ditanya apa bisa dia bermitra dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). dia menjawab, jika jumlah telur yang dihasilkan ternaknya tiap hari rata-rata 470 butir. Oleh sebab itu dia masih belum berani untuk melangkah ke arah sana.

“Kalau untuk pemasaran saya tidak ada masalah, bahkan dari toko-toko pelanggan saya masih kurang. Lha kalau ditawari kerja sama dengan dapur program Makan Bergizi Gratis, sepertinya jumlah telur dari kandang saya masih kurang,” ujarnya.

Dari keterangan Cak Wito, bisa diperkirakan untuk bekerja sama dengan program MBG di Kabupaten Malang khususnya wilayah utara, usaha ternak ayam petelur ini masih memiliki peluang yang sangat besar.

Hal ini mengingatkan pernyataan dari Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib mengenai Kemitraan antara dapur MBG. Lathifah mengarahkan untuk mengutamakan kerja sama dengan para petani dan peternak lokal.

Hal ini dimaksudkan agar kesegaran dari bahan-bahan makanan lebih terjaga. Karena semua makanan yang dihasilkan akan dihidangkan untuk anak-anak sekolah.(DB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *