Sudutkota.id – Polisi memastikan sampel makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) penyebab siswa keracunan, sudah dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur. Namun sebagian juga diminta untuk diuji di Labfor pusat.
Hingga kini, hasil uji laboratorium atas sampel makanan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jalan Diponegoro, Kelurahan Sisir, belum keluar.
“Sampel makanan sudah dibawa ke Labfor Polda Jatim, termasuk sebagian ke Labfor pusat. Tapi hasilnya masih belum keluar, masih menunggu,” ujar Kabag Ops Polres Batu, Kompol Anton Wibowo, Selasa (30/9/2025).
Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kota Batu menyoroti persoalan teknis penyimpanan sampel. Kepala Dinkes, Aditya Prasaja, menyebut bahan yang disimpan pihak dapur tidak sesuai standar minimal.
“Standarnya 250 gram per jenis masakan, tapi yang disimpan hanya satu sendok teh saja. Jadi tidak bisa ditindaklanjuti oleh laboratorium. Termasuk dugaan siswa menambah lauk dari luar, itu juga tidak bisa dibuktikan,” katanya.
Fakta lain, SPPG Jalan Diponegoro yang kini dinonaktifkan sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN) ternyata melayani distribusi ke tujuh sekolah. Bukan hanya SMPN 1 Batu dan SMAN 1 Batu, tetapi juga ke SMA PGRI, SPS Anggrek, serta SDN 3, 4, dan 6 Sisir.
Sebelumnya belasan murid di SMPN 1 Batu mengalami keracunan hingga muntah-muntah usai menyantap MBG. Tidak hanya itu, pelajar SMAN 1 Batu juga mengeluhkan jika sajian MBG dapur tersebut sering kali basi, bau, tidak matang, dan rasanya hambar.




















