Olahraga

Polemik Bonus Pelatih Atlet Jombang Berakhir di Ruang Komisi D DPRD

15
×

Polemik Bonus Pelatih Atlet Jombang Berakhir di Ruang Komisi D DPRD

Share this article
Polemik Bonus Pelatih Atlet Jombang Berakhir di Ruang Komisi D DPRD
Hearing antara atlet, pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dengan Komisi D DPRD Kabupaten Jombang, terkait pencairan bonus pelatih atlet.(foto:sudutkota.id/lok)

Sudutkota.id – Polemik pencairan bonus pelatih atlet berprestasi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akhirnya menemukan titik terang. Ini setelah Komisi D DPRD Jombang menggelar hearing bersama sejumlah pihak terkait pada Senin (24/11/2025).

Rapat dengar pendapat itu guna menyelesaikan perselisihan antara atlet lari jauh Ardhi Wirayuda dan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jombang.

Ketua Komisi D DPRD Jombang, Muhammad Agung Natsir, menegaskan bahwa persoalan tersebut sebenarnya bersifat personal antara atlet dan pelatih.

Ia berharap masalah bisa selesai tanpa menimbulkan dampak buruk bagi pembinaan olahraga. “Ini masalah personal. Harapan kami dapat diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Agung menjelaskan, pembahasan dalam hearing dilakukan bersama PASI dan Ardhi Wirayuda.

Ia menegaskan bahwa anggaran bonus pelatih sudah disetujui baik oleh legislatif maupun eksekutif, sehingga realisasinya tidak seharusnya menimbulkan polemik.

“Anggaran sudah disetujui. Kami mendorong agar realisasi segera dilakukan supaya kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

Agung juga mengingatkan bahwa polemik berlarut-larut berpotensi berdampak negatif terhadap pembinaan atlet, termasuk risiko atlet berpindah ke daerah lain.

Dalam hearing tersebut hadir perwakilan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Jombang, pengurus KONI Jombang, PASI, dan Ardhi Wirayuda.

Sekretaris Komisi D DPRD Jombang, Rahmad Agung Saputra, menyampaikan bahwa hasil pembahasan dinyatakan tuntas.

“Hasilnya sudah clear. Ada kesepakatan antara atlet dan PASI. Nantinya hal itu akan dituangkan dalam surat kesepakatan,” jelasnya.

Dalam kesepakatan tersebut, PASI Jombang menyatakan siap memberikan bonus kepelatihan sesuai tuntutan atlet, dengan syarat Ardhi mencabut laporan yang sempat dilayangkan ke kepolisian. Proses fasilitasi akan dibantu oleh kuasa hukum Ardhi.

Ardhi Wirayuda, atlet lari jarak jauh yang sudah menyumbangkan 6 emas, 1 perak, dan 1 perunggu untuk Jombang sejak 2019, menegaskan bahwa persoalan muncul akibat pembagian bonus yang dianggap tidak adil pada Porprov Jawa Timur 2025.

“Tuntutan saya sejak awal adalah pembagian bonus 50:50 antara pelatih. Baik pelatih yang melatih penuh maupun yang hanya mendampingi,” jelas Ardhi.

Setelah mendapatkan kesanggupan dari PASI, Ardhi memastikan bakal mencabut laporan dan berharap kejadian serupa tidak terulang.

“Alhamdulillah, jika praktik lama tidak terjadi lagi. Semoga berdampak positif pada regenerasi atlet yang membawa nama baik Jombang,” ujarnya.

Dengan adanya kesepakatan resmi yang akan dituangkan dalam surat, Komisi D berharap seluruh pihak dapat kembali fokus pada pembinaan atlet berprestasi di Jombang.

Ardhi sendiri memastikan menghargai seluruh pelatih, termasuk yang tidak terlibat langsung dalam melatihnya, dan menutup polemik ini. “Dengan selesainya pembicaraan ini, saya pastikan akan mencabut laporan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *