Sudutkota.id – Suasana di Perumahan BTU, RW 18, Kota Malang, Jumat (22/8/2025) malam, benar-benar pecah. Ribuan warga tumpah ruah memadati area Pesta Rakjat BTU Tempo Doeloe #1, sebuah gelaran unik yang menghidupkan kembali nuansa tempo dulu di tengah pemukiman modern.
Jalan utama di kawasan perumahan tersebut disulap layaknya perkampungan klasik dengan hiasan dedaunan, lampu-lampu tradisional, serta deretan stan yang menjajakan makanan dan jajanan lawas.
Suasana semakin hidup ketika anak-anak berlarian sambil menikmati permainan tradisional, sementara para orang tua dan remaja asyik berbelanja kuliner maupun kerajinan tangan dari stan UMKM.
Dalam foto yang diabadikan pada malam pertama, tampak masyarakat dari berbagai kalangan menikmati suasana. Beberapa langsung menyerbu jajanan tempo dulu seperti cenil, lupis, hingga kacang rebus, sementara lainnya larut dalam hiburan kesenian tradisional. Keramaian itu menggambarkan kerinduan warga akan kegiatan sederhana namun sarat makna kebersamaan.
“Belakangan ini masyarakat rindu dengan kegiatan bernuansa tempo dulu, seperti yang dulu pernah diadakan di Kota Malang. Untuk itu, kami mencoba menghadirkan acara ini. Acara ini memang dari warga untuk warga di RW 18 khususnya, dan masyarakat Kota Malang pada umumnya,” terang Reza Setyawan selaku Ketua RW 18 Perum BTU.
Lebih jauh, Reza menjelaskan bahwa pesta rakyat ini menjadi bagian dari peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Panitia berusaha mengkolaborasikan berbagai unsur, mulai seni, budaya, olahraga, hingga UMKM dalam satu rangkaian acara.
“Hari pertama ada kesenian Bantengan. Sabtu malam ada inagurasi dengan pentas seni warga. Sedangkan pada Minggu, acara puncak akan dimeriahkan band legend Dkross yang sudah ditunggu-tunggu,” tambahnya.
Tak kurang dari 35 UMKM lokal ikut serta memeriahkan kegiatan ini, menyajikan aneka kuliner khas, kerajinan tangan, hingga produk kreatif warga. Panitia memprediksi sekitar 800 pengunjung setiap harinya, namun karena acara ini gratis dan terbuka untuk umum, jumlah tersebut diperkirakan bisa menembus lebih dari 2.000 pengunjung per hari.
Tidak hanya menjadi ruang hiburan, Pesta Rakjat BTU Tempo Doeloe juga menjadi ajang pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga tradisi budaya. Kehadiran warga dari luar lingkungan RW 18 menunjukkan bahwa acara berbasis komunitas ternyata bisa menarik perhatian luas dan menjadi magnet sosial bagi masyarakat perkotaan.
Menariknya, Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat dijadwalkan hadir dan memberikan sambutan pada Sabtu malam (23/8/2025). Kehadirannya diharapkan memberi dukungan penuh terhadap semangat gotong royong warga sekaligus komitmen pemerintah untuk terus menggerakkan perekonomian berbasis masyarakat.
“Pesta Rakjat BTU Tempo Doeloe #1 ini bukan hanya soal nostalgia, tetapi juga ruang kebersamaan, wadah kreatifitas, sekaligus bentuk nyata dari warga untuk mengisi kemerdekaan. Harapan kami, acara ini bisa menjadi agenda rutin setiap tahun dan semakin besar ke depannya,” ujar Reza penuh optimis.
Gelaran ini berlangsung selama tiga hari, hingga Minggu (24/8/2025). Setiap malamnya, suasana pesta semakin meriah dengan kehadiran ribuan pengunjung. Tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga membawa pesan kuat tentang pentingnya menjaga nilai kebersamaan dan kearifan lokal di tengah arus modernisasi kota.(mit)