Peringatan Dini Bencana, Kominfo akan Tayangkan Melalui TV dan Ponsel

0
Dokumentasi Uji Coba Fitur (EWS) Status Siaga, (Foto : Dok. DITJEN PPI)
Advertisement

Sudutkota.id- Dalam upaya mengurangi risiko bencana, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah meluncurkan sistem peringatan dini yang lebih canggih. Dengan siaran peringatan dini bencana (EWS), masyarakat kini dapat menerima peringatan bencana yang mencakup gempa, tsunami, banjir, hingga kebakaran hutan yang akan disiarkan melalui TV dan ponsel.

Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi nyawa dan harta benda masyarakat. Sebelumnya, Kominfo telah menggunakan EWS dengan memanfaatkan platform seluler broadcast SMS.

Menurut Menkominfo, Budi Arie, sistem EWS Kominfo telah bekerjasama dengan penyelenggara jaringan bergerak seluler melalui pengiriman SMS kepada masyarakat di wilayah yang terdampak bencana

“Sehingga mereka dapat menerima SMS secara realtime tanpa dikenakan biaya,” ungkapnya yang dikutip keterangannya pada Kamis (03/10).

EWS Kominfo juga telah terintegrasi dengan sistem dari KLD (kementerian lembaga daerah) penyedia informasi bagi masyarakat terdampak, yaitu BMKG terkait gempa bumi dan tsunami, KLHK terkait kebakaran hutan dan lahan, BNPB terkait informasi kebencanaan, Badan Geologi PVMBG terkait aktivitas vulkanik, dan BPBD DKI Jakarta terkait informasi banjir.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan bagaimana sistem tersebut bekerja. Ketika terjadi bencana, pada layar TV, peringatan dini bencana akan muncul di bagian bawah tayangan televisi untuk kategori Waspada dan Siaga. Sementara itu, siaran peringatan dini akan muncul full layar, menggantikan tayangan jika bencana masuk dalam kategori Awas.

“Kalau gempa kecil tidak kita masukkan ke sistem ini. Karena kalau gempa kecil kita masukkan, nanti isi tv nya akan gempa-gempa terus,” terangnya.

Bencana tsunami pun terbagi dari tiga tingkatan, yang kurang dari setengah meter disebut masih aman, siaga antara setengah dan tiga meter, dan awas di atas tiga meter bisa sepuluh, lima puluh, dua puluh meter.

Sedangkan untuk peringatan di ponsel hadir dalam dua format, yakni broadcast SMS dan notifikasi pop-up. Selain gempa dan tsunami, sistem peringatan dini ini juga mencakup jenis bencana lain, seperti kebakaran hutan dan lahan, bencana terkait gunung berapi, hingga banjir. (Ama)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here