Sudutkota.id – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Kota Malang. Enam kios semi permanen di Jalan Puncak Borobudur Nomor 1, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, ludes dilalap si jago merah, pada Senin (1/9/2025) siang.
Dari hasil identifikasi sementara, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik hingga menimbulkan kerugian material mencapai sekitar Rp100 Juta.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kota Malang, Pandu Rizki Darmawan, mengatakan laporan kebakaran pertama kali masuk pukul 11.05 WIB dari seorang warga bernama Harsono. Tim kemudian bergerak cepat mengerahkan 15 personel dengan tiga unit mobil pemadam: Ayaxx #09, Dyna #04, dan Dyna #05.
“Petugas tiba di lokasi pukul 11.17 WIB dan segera melakukan pemadaman. Karena kondisi kios berdempetan dan sebagian besar terbuat dari material semi permanen, api cepat membesar. Kami menghabiskan 20 ribu liter air, dan butuh waktu hampir satu jam untuk memastikan api benar-benar padam,” jelas Pandu.
Operasi pemadaman yang berlangsung sejak pukul 11.22 WIB itu selesai sekitar pukul 12.22 WIB. Selain petugas damkar, upaya penanganan juga melibatkan berbagai unsur pendukung, mulai dari Relawan Kebakaran (Redkar), RJT, Linmas, Polsek Lowokwaru, hingga ambulans dari J99 dan Malang Strudel yang disiagakan untuk mengantisipasi korban.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp100 juta. Pemilik kios yang terbakar diketahui bernama Wiwin Yudi Purnomo, warga Jalan Kuping Gajah No. 41, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru.
Lurah Mojolangu, Fery Irawan, menjelaskan bahwa kios-kios tersebut sudah lama tidak difungsikan secara maksimal. Penyewa terakhir diketahui tidak melanjutkan kontrak sejak enam bulan lalu.
“Kios ini memang bangunan semi permanen yang dulu dipakai usaha warga. Namun, sejak beberapa waktu terakhir sudah tidak aktif lagi, sehingga kondisinya memang terbengkalai,” ujar Fery.
Dari penelusuran di lokasi, lahan kios diketahui milik dua warga, yaitu Desy Pudjiono, warga Kota Malang yang juga pemilik bengkel di sekitar area kejadian, serta Muslimin, warga Kabupaten Malang yang sebelumnya tercatat sebagai penyewa lahan.
Desy, yang juga menjadi saksi mata, menceritakan detik-detik saat api muncul. Menurutnya, kepulan asap pertama kali terlihat dari salah satu kios. “Saya lihat ada asap mengepul, lalu api cepat membesar dan merembet ke kios lain. Karena khawatir semakin meluas, saya segera memberi tahu warga sekitar dan melaporkannya,” kata Desy.
Sementara itu, Muslimin yang pernah menyewa lahan tersebut mengaku sudah tidak lagi melanjutkan kontrak sewa sejak enam bulan lalu. Ia menuturkan bahwa sebagian besar kios memang sudah tidak digunakan aktif,
“Dulu saya sempat menyewa untuk usaha, tapi beberapa bulan terakhir tidak saya teruskan,” jelasnya.
Kebakaran ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya korsleting listrik, terlebih pada bangunan semi permanen yang lebih rentan terbakar. Pihak kelurahan dan damkar mengimbau agar instalasi listrik selalu diperiksa secara berkala dan dipastikan aman.