Sudutkota.id – Dentuman sound horeg menggema keras di langit Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Sabtu malam (11/10/2025). Jalan desa berubah menjadi lautan manusia. Ribuan penonton dari berbagai daerah tumpah ruah, menikmati pesta musik jalanan yang tiap tahun selalu bikin geger jagat maya.
Dari sore hingga larut malam, tak henti-hentinya arus manusia mengalir ke pusat acara. Warga duduk berjejer di tepi jalan, sebagian berdiri di pinggir lapak pedagang, sementara di tengah jalan para pengunjung terus bergerak mencari posisi terbaik untuk menyaksikan parade sound horeg yang tampil bergantian.
Lampu-lampu warung tenda dan kilatan cahaya panggung membuat suasana Gampingan terlihat seperti kota kecil yang tak pernah tidur. Deretan pedagang minuman, makanan ringan, hingga penjual suvenir dadakan ramai diserbu penonton yang datang dari berbagai wilayah.
“Dari sore udah ramai banget, tapi begitu malam makin padat. Banyak yang datang pakai mobil dan motor rombongan dari luar daerah,” ujar salah satu warga yang ikut berjualan di sekitar lokasi.
Tak sedikit pengunjung yang datang dari jauh, bahkan dari Banyuwangi, Jember, dan Jawa Tengah. Mereka mengaku penasaran dengan kemeriahan sound horeg yang viral di media sosial, terutama di TikTok.
“Lihat videonya rame banget, makanya kami datang langsung. Ternyata aslinya lebih heboh dari di video,” ujar seorang penonton sambil tersenyum di tengah kerumunan.
Kepala Dusun Gampingan sekaligus panitia acara, Monari, mengungkapkan bahwa acara sound horeg ini sudah jadi agenda tahunan sejak tahun 2022 dan selalu menarik massa yang luar biasa banyak.
“Tahun kemarin aja bisa sampai 30 ribu penonton. Tahun ini sepertinya lebih besar lagi karena viralnya luar biasa. Dari kemarin malam sudah banyak yang datang, bahkan ada yang nginep di rumah warga,” terangnya.
Fenomena membludaknya penonton ini bukan hanya mencerminkan besarnya antusiasme warga terhadap hiburan rakyat, tapi juga membawa dampak ekonomi yang positif. Warga sekitar banyak yang membuka lapak, menyewakan rumah, hingga menyediakan lahan parkir bagi rombongan penonton.
“Kegiatan seperti ini bisa menggerakkan ekonomi warga. Yang jualan ramai, parkiran penuh, rumah warga disewa kru dan penonton. Semua ikut merasakan dampaknya,” tambah Monari.
Di tengah riuh rendah musik dan sorak penonton, petugas keamanan dari Polsek Pagak tetap siaga di berbagai titik. Personel gabungan TNI-Polri, Linmas, dan perangkat desa memastikan situasi tetap aman meski ribuan orang memadati jalanan.
“Kami siagakan personel penuh di sepanjang jalur. Tujuannya agar masyarakat bisa menikmati hiburan ini dengan tertib dan nyaman,” ujar Kapolsek Pagak IPTU Surdianto, S.H.
Hingga tengah malam, dentuman bass sound horeg masih terdengar membahana. Warga tetap bertahan di lokasi, menikmati setiap irama, tawa, dan cahaya lampu yang menandai betapa hidupnya malam di Desa Gampingan.
Karnaval sound horeg Gampingan 2025 pun sukses menorehkan kesan tersendiri, bukan hanya karena kuatnya dentuman musiknya, tapi karena semangat dan antusiasme penonton yang membludak, membuat malam Pagak benar-benar berguncang.




















