Sudutkota.id – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Malang resmi melantik jajaran pengurus baru periode 2025–2028 dalam sebuah seremoni meriah yang digelar di The Aliante Hotel, Kota Malang, Sabtu (19/7/2025).
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring kewirausahaan, sekaligus mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan sektor swasta dalam membangun perekonomian berbasis kerakyatan.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua Umum BPD HIPMI Jawa Timur, Ahmad Salim Asegaf, Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, Ketua DPRD Kota Malang, Amitya Ratnanggani Siraduhita, serta jajaran pengurus HIPMI dari berbagai daerah, termasuk Malang Raya dan Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Ahmad Salim Asegaf menyampaikan bahwa, pelantikan ini bukan sekadar pergantian kepengurusan. Namun merupakan tonggak kaderisasi dan suksesi yang sehat untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru di dunia usaha.
Ia juga menekankan bahwa HIPMI harus hadir sebagai wadah perjuangan ekonomi yang mampu beradaptasi dengan tantangan zaman dan membuka peluang-peluang baru bagi generasi muda.
“Kehadiran kami di sini adalah bukti bahwa HIPMI Jawa Timur memberi dukungan penuh pada teman-teman di Kota Malang. Kami datang dengan formasi lengkap, dari ketua hingga bidang-bidang strategis. Ini sinyal kuat bahwa HIPMI harus terus berperan dalam mendampingi pelaku usaha muda di daerah,” ungkap Ahmad Salim.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memberikan sambutan yang sarat semangat dan motivasi. Ia menyebut HIPMI sebagai mitra strategis dalam mewujudkan visi Kota Malang sebagai kota kreatif dan berdaya saing.
“Saya menjadikan diri saya sahabat UMKM. Bahkan setiap hari Kamis, saya wajibkan seluruh ASN Pemkot Malang menggunakan produk UMKM lokal, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ini bukan simbolik, tapi bentuk nyata dukungan kita,” tegasnya.
Wahyu juga mengajak HIPMI dan generasi muda untuk menghidupkan semangat berani berhasil. Menurutnya, tanpa keberanian mengambil risiko dan berpikir besar, akan sulit meraih kesuksesan.
“Saya sendiri maju menjadi Wali Kota karena keberanian. Maka saya ingin HIPMI juga berani mencoba, berani gagal, dan akhirnya berani berhasil. Karena keberhasilan selalu dimulai dari keberanian,” tambahnya.
Ia juga mengungkap bahwa UMKM Kota Malang yang berjumlah lebih dari 3.000 pelaku usaha merupakan ujung tombak perekonomian daerah.
“Kami percaya pertumbuhan ekonomi daerah sangat ditentukan oleh kemajuan UMKM dan pengusaha muda lokal. Maka kami siap bersinergi,” ujar Wahyu.
Ketua DPRD Kota Malang, Amitya Ratnanggani Siraduhita, juga turut memberikan apresiasi dan harapan besar terhadap kepengurusan HIPMI yang baru.
Ia berharap HIPMI menjadi jembatan antara dunia usaha, pendidikan, dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan yang tangguh.
“Saya percaya, di tangan pengurus yang muda, visioner, dan adaptif ini, HIPMI akan semakin solid. Harapan kami, ke depan HIPMI bisa melahirkan lebih banyak wirausaha baru yang mampu membuka lapangan kerja, menggerakkan ekonomi, dan mendorong inovasi,” kata Amitya.
Ia juga menyebutkan bahwa kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci sukses pembangunan daerah. Terlebih saat ini Kota Malang juga dinobatkan sebagai kota kreatif nasional 2025, sehingga penguatan sektor UMKM dan industri kreatif sangat relevan dengan arah kebijakan pembangunan daerah.
“Saya yakin ini bukan hanya silaturahmi pertama, tapi awal dari kerja-kerja nyata antara HIPMI dan Pemerintah Kota Malang. Kami di DPRD tentu akan selalu membuka ruang diskusi dan kerja sama,” pungkasnya
Dengan dilantiknya pengurus baru, HIPMI Kota Malang diharapkan bisa memperkuat perannya dalam mendampingi pelaku usaha pemula, menjembatani kolaborasi lintas sektor, dan membuka ruang-ruang baru untuk inovasi bisnis. Fokus ke depan tidak hanya pada skala lokal, namun juga mendorong produk UMKM tembus pasar nasional dan internasional.
Pelantikan ini menjadi awal perjalanan baru bagi HIPMI Kota Malang. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh dari pemerintah, organisasi ini siap berkontribusi aktif dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif, kreatif, dan berdaya saing.(mit)