Sudutkota.id- Pedagang pasar pagi mengeluhkan sikap Pemerintah Kota Malang dalam melakukan pemindahan Pedagang Pasar Pagi dari Stadion Brantas ke Pasar Induk Among Tani, karena dinilai masih abu-abu dan terkesan jalan ditempat.
Seperi dikatakan oleh Ketua Pedagang Pasar Pagi Kota Batu, Rubianto, Kamis (25/1/2024).
“Sampai saat ini, kami masih belum mendapatkan informasi apapun dari Pemkot terkait pemindahan tempat. Padahal hearing dengan DPRD dan dinas terkait pada pertengahan Januari kemarin,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa Pemkot belum menjalankan amanahnya dalam kesepakatan awal yang akan melakukan penempatan pedagang pasar pagi di area pasar baru atau Pasar Induk.
“Ketika pembahasan DED di Pasar Induk, kami akan ditempatkan di area parkir bagian belakang pasar. Namun sekarang mereka masih kebingungan masalah penempatan,” tandas Rubianto.
Rubianto juga menjelaskan, pedagang pasar pagi sendiri hanya akan beroperasi pukul 23.30 WIB hingga 08.00 WIB seperti jam aktivitas yang lama.
“Terlebih jumlah pedagang Pasar Pagi juga tidak bertambah dan tetap dengan jumlah 1097 pedagang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Among Tani Agus Suyadi mengungkapkan, pihaknya saat ini masih dalam progres melakukan penataan tempat untuk pedagang pasar pagi.
“Kami hitung itu seperti luas yang dibutuhkan oleh pedagang, jumlah yang akan digunakan, dan lain sebagainya,” paparnya.
Dari perhitungan tersebut, lanjut Agus, juga berpotensi membuat pedagang Pasar Pagi menempati area pasar sayur, jika halaman belakang Pasar Among Tani tidak mampu menampung jumlah pedagang.
“Ini masih belum menjadi kajian final. Jadi kami menginginkan para pedagang, tidak sampai terpencar ketika sudah masuk ke Pasar Induk Among Tani,” pungkasnya. (Dn)