Sudutkota.id – Polemik Pasar Blimbing Kota Malang kembali mencuat setelah para pedagang meminta kejelasan terkait nasib mereka. Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, menegaskan komitmennya untuk segera mencari jalan tengah agar persoalan yang telah berlarut-larut ini bisa terselesaikan.
Menurut Wahyu, pihaknya berencana melakukan audiensi langsung dengan para pedagang untuk mendengar secara detail keluhan yang dialami selama ini. Ia menilai komunikasi yang pernah dilakukan oleh pejabat wali kota sebelumnya belum sepenuhnya memberikan solusi yang final.
“Nanti rencana mau audiensi dengan kami soal permasalahannya. Karena saat PJ dulu sudah mencoba menyelesaikan, sudah ketemu dengan pihak ketiga. Tapi saya ingin ketemu sendiri dengan pedagang, kira-kira apa yang jadi keluhan pedagang selama ini. Saya akan mencoba cari jalan tengah karena dari investor sudah menyerahkan ke saya untuk penyelesaian,” jelas Wahyu, Jumat (29/8/2025).
Ia menambahkan, pihaknya tidak ingin masalah ini berlarut-larut karena berdampak pada aktivitas ekonomi para pedagang. “Saya juga ada target supaya tidak lama, kasihan pedagang-pedagang Pasar Blimbing,” tegasnya.
Mengenai wacana pemutusan kontrak kerja sama (PKS) dengan pihak ketiga, Wahyu menegaskan akan melihat lebih dulu duduk persoalannya. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan pihak investor, termasuk dengan perwakilan dari PT KIS (King Investment Surabaya).
“Kita lihat dulu dari pedagang permasalahannya, termasuk saya akan pelajari untuk PKS seperti apa. Saya sudah ngomong ke Pak King, saya akan tegas apabila nanti misal dari King tidak bisa menyelesaikan, kita akan tegas menyelesaikan. Saya ada opsi lain untuk menyelesaikan Pasar Blimbing,” ungkapnya.
Wahyu juga menegaskan bahwa janji politiknya tetap konsisten, yakni menyelesaikan polemik Pasar Blimbing. “Tegas itu apabila pihak ketiga tidak bisa melaksanakan kewajibannya, saya akan tegas untuk memutus,” ujarnya.
Pedagang Pasar Blimbing sebelumnya juga mempertanyakan terkait retribusi yang mereka bayarkan setiap hari namun tidak bisa kembali ke pengembangan pasar. Menanggapi hal itu, Wahyu menjelaskan bahwa retribusi pedagang masuk ke kas daerah sebagai bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Retribusi masuknya ke dalam pos retribusi. Nanti kita baginya ke mana, sudah dengan pertimbangan. Yang jelas semua akan kembali, meskipun kalau kita kembalikan langsung ke Pasar Blimbing juga tidak mungkin, karena masih dalam kontrak. Kita yang salah memang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wahyu menegaskan dana tersebut tetap digunakan untuk kepentingan masyarakat, termasuk pengembangan pasar lain di Kota Malang. “Dialokasikan ke yang lain, karena masuk PAD. Bisa ke pasar-pasar lain,” jelasnya.
Dengan sikap tegas ini, Pemkot Malang diharapkan segera menemukan titik terang atas polemik berkepanjangan Pasar Blimbing yang telah menjadi sorotan publik selama bertahun-tahun.
