Sudutkota.id- Setelah banjir melanda sejumlah wilayah di Kota Malang, Pemkot Malang turun tangan untuk membersihkan tumpukan sampah bambu dan sampah yang menyumbat aliran sungai di bawah jembatan Lesanpuro gang 12 pada Jumat (27/12).
Pihak pemkot mengerahkan alat berat dan petugas dari berbagai instansi, termasuk DLH, DPUPRPKP, BPBD, dan TNI. Bersama-sama, mereka melakukan pembersihan secara gotong royong untuk mengatasi dampak banjir yang disebabkan oleh pendangkalan Sungai Amprong.
Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Lesanpuro merupakan akibat dari pendangkalan sungai akibat tumpukan material seperti bambu, pohon, dan sampah. Dengan normalisasi sungai dan pengelolaan sampah yang baik, diharapkan bencana serupa tidak akan terulang di masa depan.
“Wilayah terdampak meliputi RW 4, RW 6, RW 9, dan RW 2. Dan peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya normalisasi sungai dan pengelolaan sampah agar bencana serupa tidak terulang di masa depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW 4 Lesanpuro, Guntoro, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan alat berat dan tenaga petugas yang sudah diterjunkan untuk membersihkan tumpukan sampah di bawah jembatan. Dia menyatakan bahwa kerjasama semua pihak sangat penting dalam upaya pembersihan ini.
“Alhamdulillah bantuan berupa alat berat dari Pemkot Malangsudah didatangkan bersama petugas terkait untuk pembersihan kawasan sungai yang dipenuhi oleh reruntuhan pohon bambu,” terangnya.
Sebagai informasi, banjir yang terjadi di Kota Malang pada tanggal 24 Desember 2024 menimbulkan dampak luas, termasuk tergenangnya sejumlah rumah dan penutupan jembatan penghubung desa.
Sungai Amprong yang meluap menjadi penyebab banjir di kawasan Lesanpuro, Kedungkandang. Selain kiriman debit air yang tinggi, tumpukan sampah plastik, ranting pohon, dan sampah bambu ikut terbawa arus sungai melanda sejumlah wilayah di Kelurahan Lesanpuro mulai gang 12, gang 6, dan gang 2. (Wn/Mt)