Sudutkota.id – Balai Kota Among Tani disulap jadi lautan warna-warni bunga anggrek. Dari sekian banyak jenis yang terpajang di ajang Batu Shining Orchids Week 2025, justru anggrek langka menjadi pusat perhatian pengunjung sejak hari pertama pameran, Jumat (3/10/2025).
Para pecinta tanaman hias datang berbondong-bondong, tak sekadar untuk melihat, tapi juga mencari koleksi unik yang sulit ditemukan di pasaran.
Satria warga Kota Surabaya misalnya, ia sangat antusias berburu koleksi anggrek “aneh”, sebutannya untuk anggrek langka nan eksotis.
“Setiap tahun saya ke sini. Nyari anggrek yang bentuknya beda dan warnanya langka. Sayang kalau dilewatkan,” ujarnya, Senin, (6/10/2025).
Gelaran yang memasuki tahun ke-8 ini menjadi bagian dari HUT ke-24 Kota Batu. Bertema “Growing Together”, acara tersebut bukan hanya ajang pamer bunga, tapi juga simbol kolaborasi antara pemerintah, komunitas dan pelaku usaha.
Wali Kota Batu, Nurochman, saat membuka acara, Minggu (5/10/2025), malam, menegaskan bahwa pameran anggrek ini merupakan wujud nyata komitmen Kota Batu dalam mengembangkan sektor florikultura dan wisata berbasis alam.
“Batu Shining Orchids Week bukan sekadar pameran. Ini bagian dari upaya membangun ekosistem pertanian dan pariwisata yang berkelanjutan. Tahun depan, kita akan lanjutkan dengan East Java Orchid Show (EJOS),” katanya kemarin.
Ia juga menyinggung rencana pembangunan Batu Botanical Garden, yang akan difungsikan sebagai pusat penelitian dan pameran florikultura, sekaligus wadah konservasi berbagai jenis anggrek langka Indonesia.
“Kami ingin Batu bukan hanya dikenal karena wisatanya, tapi juga karena komitmennya menjaga kekayaan alam,” tambahnya.
Tahun ini, pameran menghadirkan 72 stan bursa anggrek dari berbagai daerah di Indonesia. Koleksi yang dipamerkan mencakup anggrek endemik seperti Anggrek Hitam Kalimantan, Paphiopedilum lowii, hingga Dendrobium spectabile yang tampil menawan di bawah cahaya sorot lampu.
Tak hanya pameran, kegiatan ini juga diisi dengan lomba anggrek nasional, lomba desain taman (orchid landscape), dan gathering DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) se-Indonesia.
Sekjen DPP PAI, Untung Santoso, yang hadir mewakili Ketua Umum PAI, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan yang dinilai konsisten dan berkelas.
“Kota Batu ini unik. Bisa menyatukan hobi, ekonomi, dan wisata dalam satu kegiatan yang memberi dampak luas,” ungkapnya.
Acara pembukaan turut dihadiri sejumlah kepala daerah dari Jawa Timur dan luar provinsi, serta dimeriahkan parade komunitas anggrek dan penampilan musik yang membuat suasana malam di Balai Kota Among Tani terasa hidup.



















