OPS 2024 Efektif Tekan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angka Kecelakaan di Kota Malang

0
Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Aristianto Budi Sutrisno. (Mt)
Advertisement

Sudutkota.id – Operasi Patuh Semeru (OPS) 2024, efektif menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Kota Malang. OPS 2024 yang digelar Satlantas Polresta Malang Kota salama dua pekan sejak Senin (15/7/2024) hingga Minggu (28/7/2024) telah berakhir.

Dalam Operasi Patuh Semeru 2024 ini ada 8 sasaran pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan dalam. Pelanggaran itu antara lain pengendara motor tidak mengenakan helm SNI, melebihi batas kecepatan, pengendara dibawah umur.

Selanjutnya pengemudi mobil tidak menggunakan sabuk pengamanan, berkendara dibawah pengaruh alkohol, menggunakan HP saat mengemudikan kendaraan, berkendara melawan arus, dan berboncengan lebih dari satu orang.

Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, selama giat operasi patuh semeru 2024 ini,banyak pelanggaran yang terekam ETLE Statis, bahkan meningkat menjadi 100 persen.

” Untuk E-TLE statis, tercapture 1.847 pelanggar berarti ada kenaikan 100 persen, sedangkan tahun 2023 belum ada datanya karena kami belum menggunakan perangkat tersebut,” bebernya.

“Saat Operasi Patuh Semeru 2023, ada 1.369 pelanggar tercapture ETLE Mobile. Dan saat Operasi Patuh Semeru 2024, ada 646 pelanggar tercapture E-TLE Mobile atau turun 53 persen,” sambung Kompol Aris.

Dikatakan Aris, berdasarkan data dari Satlantas Polresta Malang Kota, selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2024 tercatat ada 9.568 pelanggar atau turun sebanyak 9 persen

Dibandingkan pada tahun lalu atau tepatnya saat Operasi Patuh Semeru 2023, tercatat ada sebanyak 10.510 pelanggar.

“Untuk jumlah laka lantas juga terjadi penurunan. Pada Operasi Patuh Semeru 2024, tercatat ada 7 laporan kecelakaan atau turun sebanyak 70 persen. Dibandingkan pada saat Operasi Patuh Semeru 2023, tercatat ada 23 laporan kecelakan,” urainya.

Disamping itu ujar Aris, dalam Operasi Patuh Semeru 2024, Satlantas Polresta Malang Kota masih menerapkan tilang manual. Tilang manual diterapkan untuk menindak kendaraan yang tidak menggunakan TNKB atau nopol dan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis (knalpot brong).

“Di tahun 2024 ini, ada 263 pelanggaran atau naik 346 persen. Dibandingkan pada tahun 2023, yang hanya tercatat sebanyak 59 pelanggaran,” ujarnya.

Untuk Teguran Presisi, kata Aris, pada 2024 ini ada sebanyak 6.812 pelanggar dan pada tahun 2023 ada sebanyak 9.082 pelanggar. Ada penurunan sebanyak 25 persen.

Adapun pelanggaran yang mendominasi, masih mendominasi pelanggaran dalam Operasi Patuh Semeru 2024 ini, ungkap Aris, adalah pelanggaran tidak memakai helm dan berkendara dibawah umur

Oleh karena itu meski Operasi Patuh Semeru 2024 telah berakhir, Satlantas Polresta Malang Kota tetap mengintensifkan patroli dan penindakan untuk menegakkan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas.
.
“Jadi dua jenis pelanggaran itu menjadi perhatian kami. Kami akan kerjasama dengan sekolah-sekolah yang ada di Kota Malang maupun dinas terkait, untuk melakukan sosialisasi keselamatan berlalu lintas sekaligus memberikan imbauan larangan berkendara dibawah umur,” pungkasnya. (Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here