ODGJ Hantam Kepala Perawat Magang Dengan Batu Hingga Koma dan Meninggal Dalam Perawatan

0
Petugas dari Polsek Singosari saat mendatangi rumah AS, ODGJ pelaku pelemparan batu kepada korban.(foto:sudutkota.id/AD)
Advertisement

Sudutkota.id – Seorang perawat magang bernama Firly Akbar (26), warga Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami koma akibat dilempar batu oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Korban menjadi sasaran pelemparan batu oleh seorang ODGJ bernama Agus Sulistiono (38), warga Kelurahan Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Korban meninggal pada tanggal 4 Februari 2025, setelah mendapat perawatan di RSUD Saiful Anwar Kota Malang.

Kapolsek Singosari AKP Try Widyanto saat dikonfirmasi awak media mengatakan, peristiwa pelemparan batu terhadap korban oleh pelaku yang merupakan ODGJ, terjadi pada 7 Januari 2025 lalu.

Saat itu korban dan seorang temannya berinisial AK, sedang melaksanakan kegiatan posyandu balita dan lansia, di Dusun Ranu Kumbolo, Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Usai kegiatan tersebut, kedua perawat magang ini perjalanan kembali menuju ke Puskemas tempatnya magang dengan mengendarai motor berboncengan. Di saat perjalanan itu, mereka bertemu dengan AS. Ketika itu pelaku sedang berkeliaran di kawasan tersebut.

“Di mulut gang Dusun Ranu Kumbolo, mereka bertemu AS yang membawa gunting. Dan di saat itu pula AS secara tiba-tiba berlari kemudian mengambil dua buah batu paving lalu dilemparkan kepada korban,” jelas Try kepada awak media, Minggu (9/2).

Lemparan AS ini mengenai kedua kepala korban. Firly terkena lemparan batu paving di sebelah kanan karena tidak memakai helm. Sehingga mengakibatkan kepalanya mengalami luka memar dan benjol sehingga tidak sadarkan diri.

“Sedangkan Kukuh yang membonceng Firly, tidak terlalu fatal terkena lemparan batu paving dari AS, karena masih mengunakan helm,” imbuhnya.

Tak berhenti disitu saja, AS kemudian kembali mengambil batu dengan ukuran yang lebih besar dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kiri AS juga masih membawa gunting.

“Takut AS melukai lagi Firly. Kukuh dengan segala tenaga berusaha melawan AS hingga menjatuhkannya ke aspal sambil berteriak meminta tolong. Akhirnya warga menghampiri untuk memberikan bantuan,” tutur Try.

Setelah AS berhasil diamankan warga, korban Firly kemudian dibawa ke Puskesmas Ardimulyo. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

“Firly mengalami perdarahan pada kepala dan telah dilakukan dua kali operasi hingga akhirnya meninggal dunia pada tanggal 4 Februari kemarin lusa,” terangnya.

Sedangkan untuk AS, setelah aksi pemukulan itu diamankan dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.

“AS sebelumnya sudah sempat dirawat di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang. Namun karena terkendala biaya, sehingga perawatan AS terpaksa dihentikan dan dirinya dikembalikan ke keluarganya,” pungkasnya.(AD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here