Ngamuk, ODGJ Bacok 8 Orang Pemotor di Ampelgading Malang

0
Petugas saat mengevakuasi korban dan ODGJ terduga pelaku pembacokan pada sejumlah pemotor.(foto:sudutkota.id/AD)
Advertisement

Sudutkota.id – Seorang pria orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang identitasnya masih misterius membacok sejumlah pengendara motor yang melintas di Dusun Krajan, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

Kapolsek Ampelgading AKP Handry Prasetyo saat dikonfirmasi awak media mengatakan, peristiwa pembacokan terduga pelaku yang ODGJ terhadap 8 orang korbannya, terjadi pada Kamis (30/01/2025) malam, tepatnya sekitar pukul 20.30 WIB.

“Terduga pelaku yang perawakannya tinggi besar, membawa senjata tajam celurit diketahui bukan warga setempat. Dan sudah diamankan warga bersama polisi,” ujar AKP Hendry, Minggu (02/02/2025) sore.

Diungkapkan Hendry, selama kurang lebih lima bulan, pelaku sudah berkeliaran di kawasan Desa Lebakharjo. Dan sebelumnya pelaku tidak pernah ditemukan mengamuk.

Puncaknya, pada Kamis (30/01/2025), pelaku yang diduga ODGJ tersebut, mengamuk tanpa sebab. Saat mengamuk, pelaku sembari menebaskan senjata tajam jenis celurit kepada warga.

Sekitar pukul 20.30 WIB malam, tanpa sebab yang pasti pelaku berjalan di kawasan perkampungan di Desa Lebakharjo. Saat itu, ketika pelaku berpapasan dengan pengendara sepeda motor tiba-tiba membacoknya.

“Saat membacok itu kan tidak begitu akurat juga, istilahnya itu kadang hanya melukai saja,” kata Handry.

Aksi pelaku tersebut, lanjut Hendry, diketahui tidak hanya terjadi pada satu tempat. Melainkan terjadi di beberapa lokasi kejadian.

“Tidak di satu tempat, dia (pelaku) berjalan tapi setiap berpapasan dengan orang pakai (mengendarai) motor itu dilukai. Akhirnya terdeteksi atau terdata ada delapan orang korbannya,” jelasnya.

Akibat sabetan pelaku berusia 40 tahunan itu, salah seorang korban bernama Hari menderita luka sabetan di punggung dengan 27 jahitan dan lengan tangan kanan.

Supangat (72) menderita luka lengan dan musti menerima 20 jahitan. Marsuki luka 15 jahitan di lengan kanan. Sartono (57), telinga putus dan sobek punggung dan leher. Total ada 37 jahitan.

Mahardika (15) luka 30 jahitan di punggung. Tonimun (67) luka di telapak tangan kanan sebanyak 10 jahitan. Rudianto luka ringan di telapak tangan kanan. Paimin, musti menerima 27 jahitan di punggungnya.

Saat mengamuk, warga sekitar berdatangan ke lokasi kejadian. Warga kemudian berusaha mengeroyok pelaku dan merampas senjata tajam. Meski kemudian terjadi duel, sehingga beberapa warga menderita luka lecet-lecet.

Saat terjadi keributan, anggota jaga Polsek Ampelgading sempat berbegas mendatangi lokasi kejadian. Petugas juga mengamankan pelaku dan turut membantu korban lain untuk dibawa ke Puskesmas Ampelgading. Empat kendaraan warga turut dijadikan ambulan darurat menuju Puskesmas.

Sekitar pukul 24.30 WIB, para korban telah mendapat perawatan dan luka jahit. Begitu pula dengan pelaku yang juga mengalami luka bogem mentah di beberapa bagian tubuhnya. Tengah malam, Muspika Ampelgading saling berkordinasi.

Namun demikian, disampaikan Handry, sampai dengan saat ini polisi masih fokus untuk memulihkan kondisi fisik pelaku usai diamuk massa. Sehingga, untuk sementara pelaku pembacokan belum menjalani tes kejiwaan.

“Belum (dilakukan pemeriksaan kejiwaan), semalam (Kamis, 30/1/2025) itu saja cukup sulit juga untuk cari rujukan. Harus ada rekom, tapi karena ini kan tidak punya identitas sama sekali,” ujar Handry.

Perwira Polri dengan pangkat tiga balok ini memastikan, untuk sementara aksi pembacokan terhadap delapan orang korban tersebut tetap diproses secara hukum.(AD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here