Sudutkota.id- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mewaspai Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang kemungkinan akan terjadi dikarenakan prediksi musim kemarau yang baru akan berakhir pada akhir Oktober mendatang.
Hal itu bisa saja terjadi, lantaran secara geografis di Kota Batu ada sebanyak 52 persen merupakan hutan produksi, taman hutan rakyat dan wilayah yang memiliki potensi Karhutla masuk wilayah hutan Perhutani.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu membeberkan bahwa pihaknya setiap hari melalukan monitoring dan antisipasi terkait Karhutla.
“Koordinasi kami lakukan dengan Perhutani, Tahura karena wilayah kerja mereka, jadi apabila ada titik potensi akan kami arahkan personel ke sana,” ujarnya pada Jumat (6/9).
Agung juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan ketika beraktivitas di lahan pertanian maupun hutan saat musim kemarau, karena kawasan Gunung Panderman dan Gunung Arjuno merupakan titik lokasi yang paling rawan terjadi Karhutla.
“Kami juga menghimbau masyarakat supaya tidak membuka lahan dengan dibakar, membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan dan harus memastikan bekas api unggun mati sempurna sebelum ditinggalkan,” pungkasnya. (Dn)
