Featured

Monumen Teratai di Bundaran Jalan Ijen, Simbol Literasi, Sejarah dan Kebijaksanaan Kota Malang

92
×

Monumen Teratai di Bundaran Jalan Ijen, Simbol Literasi, Sejarah dan Kebijaksanaan Kota Malang

Share this article
Monumen Teratai di Bundaran Jalan Ijen, Simbol Literasi, Sejarah dan Kebijaksanaan Kota Malang
Monumen Teratai Kota Malang.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Bundaran Jalan Ijen, Kota Malang, tak hanya dikenal karena deretan pohon palem yang rapi dan asri, tetapi juga karena keberadaan Monumen Bunga Teratai yang menjulang gagah di tengah lingkar jalan.

Monumen ini berdiri tepat di depan Kantor Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, serta di sisi timur Museum Brawijaya yang menjadi pusat sejarah perjuangan bangsa.

Monumen Teratai dibangun pada era 1980-an sebagai bagian dari penataan kawasan Jalan Ijen yang sejak masa kolonial Belanda dikenal sebagai kawasan bersejarah dan elit.

Tugu ini memiliki tinggi sekitar 9 meter dengan lebar 3 meter, berdiri kokoh di atas pondasi beton yang dilapisi marmer. Bentuk bunganya dibuat menyerupai kelopak teratai yang mekar, seolah menyampaikan pesan keabadian dan pertumbuhan.

Baca Juga :  Masuk Pertengahan Tahun 2024, PTSL Kota Batu Belum Mencapai 50 Persen dari Target 4000 Bidang Tanah

Filosofi bunga teratai sendiri sarat makna. Dalam tradisi Jawa dan juga budaya Asia, teratai melambangkan kesucian, pencerahan, dan kebijaksanaan. Bunganya yang tumbuh di atas air jernih menjadi simbol kemurnian hati, sementara akarnya yang kuat melambangkan keteguhan hidup. Tak heran, monumen ini ditempatkan di kawasan pendidikan Kota Malang yang juga dikenal sebagai “kota literasi”.

Kehadiran monumen ini bukan sekadar mempercantik jalan, tetapi juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan sejarah. Di sekelilingnya berdiri gedung-gedung bersejarah, mulai dari Museum Brawijaya hingga Perpustakaan Umum Kota Malang, yang menjadi pusat literasi dan penyimpanan memori kolektif masyarakat Malang.

Baca Juga :  Perempatan Halmahera Kota Malang: Simfoni Malam di Atas Rel Warisan Kolonial

Selain sebagai ikon filosofis, Monumen Teratai juga memperindah kawasan Jalan Ijen yang setiap akhir pekan kerap dipenuhi aktivitas warga, mulai dari olahraga, car free day, hingga festival seni dan budaya. Banyak warga maupun wisatawan menjadikannya titik favorit untuk berfoto karena keindahan tata ruang kota yang berpadu dengan monumen bersejarah ini.

Kini, Monumen Teratai di Jalan Ijen bukan hanya menjadi penanda jalan, tetapi juga simbol perjalanan Kota Malang sebagai kota pendidikan, budaya, dan sejarah. Kehadirannya merepresentasikan harapan agar kemurnian, kebijaksanaan, dan semangat literasi senantiasa tumbuh di tengah masyarakat.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *