Sudutkota.id – Dunia pendidikan di Malang kembali mencatat sejarah baru dengan hadirnya kolaborasi strategis antara SD Muhammadiyah dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) serta Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.
Kegiatan yang berlangsung di Kampus II SD Muhammadiyah 8 KH Mas Mansur tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh pendidikan. Hadir dalam kesempatan ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga UMM Prof. Dr. H. M. Abdul Hamid, S.Ag., MA, serta perwakilan dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.
Dalam sambutannya, Suwarjana menekankan pentingnya keterbukaan dunia pendidikan terhadap teknologi baru.
“Kerja sama dengan teman-teman dari Konsulat Jenderal Amerika ini bertujuan mengajarkan anak-anak sejak dini untuk berpikir logis, suka meneliti, dan berani mencoba hal-hal baru. Program ini sangat relevan dengan kebutuhan zaman, karena dunia kerja dan kehidupan di masa depan akan banyak bergantung pada pemanfaatan teknologi, termasuk AI,” ujarnya, Kamis (27/8/2025)
Lebih lanjut, Suwarjana menambahkan bahwa pendidikan dasar harus menjadi fondasi penting untuk menanamkan pola pikir yang benar.
“Kalau sejak SD anak-anak sudah dikenalkan dengan logika berpikir, penelitian kecil, dan pemecahan masalah melalui teknologi, maka mereka akan tumbuh menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan global. Kami berharap ini tidak hanya berhenti di sekolah Muhammadiyah saja, tetapi bisa menjadi model yang diadopsi sekolah-sekolah lain. Dinas Pendidikan siap mendukung agar inovasi ini bisa berjalan berkesinambungan,” pungkasnya.
Sementara itu, Prof. Abdul Hamid menyampaikan bahwa pendidikan bukan sekadar soal pengetahuan, tetapi juga tentang membangun logika dan etika.
“Memilih yang baik dan meninggalkan yang tidak baik bukan hanya ajaran agama, tetapi juga bagian dari berpikir lurus secara logis. Melalui AI dan pendekatan baru ini, kita ingin siswa tidak hanya learning to know, tapi juga learning to live together, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas di sekolah, tetapi juga berakhlak di tengah masyarakat,” tegasnya.
Kolaborasi lintas lembaga ini diharapkan mampu menjadi pionir penerapan AI dalam pendidikan dasar di Indonesia. Tidak hanya sebatas mengenalkan teknologi, program ini juga menekankan pembentukan pola pikir logis, etis, dan kolaboratif bagi para siswa sejak usia dini.