Daerah

Menteri BKKBN Ingatkan Orang Tua: Anak Butuh Perhatian, Bukan Hanya Gawai

34
×

Menteri BKKBN Ingatkan Orang Tua: Anak Butuh Perhatian, Bukan Hanya Gawai

Share this article
Menteri BKKBN Ingatkan Orang Tua: Anak Butuh Perhatian, Bukan Hanya Gawai
Dialog dan diskusi bersama penyuluh keluarga berencana serta kader Banggakencana Kota Malang, yang digelar di Gedung NCC lantai 4, Kota Malang, Selasa (12/8/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN), Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., mengingatkan para orang tua agar tidak membiarkan peran gawai menggeser fungsi keluarga sebagai sumber utama pendidikan karakter anak.

Pesan tersebut disampaikan saat menghadiri dialog dan diskusi bersama penyuluh keluarga berencana serta kader Banggakencana Kota Malang, yang digelar di Gedung NCC lantai 4, Kota Malang, Selasa (12/8/2025).

Dalam forum yang dihadiri ratusan peserta tersebut, Wihaji mengungkapkan kekhawatirannya melihat fenomena banyaknya anak yang lebih akrab dengan telepon genggam dibanding berinteraksi dengan orang tua.

“Sekarang ini HP seperti menjadi orang pertama dalam kehidupan anak, mengalahkan orang tua. Kalau dibiarkan, anak-anak akan kehilangan kehangatan komunikasi keluarga,” tegasnya.

Baca Juga :  Pj Nurkholis Puji Batik Desain Pasuruan Unik dan Potensial

Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter, menanamkan nilai moral, serta membangun ketahanan mental anak.

Menurutnya, teknologi memang membawa manfaat, namun harus diimbangi dengan komunikasi langsung dan kedekatan emosional antara orang tua dan anak.

“Anak membutuhkan perhatian, bukan hanya fasilitas. Orang tua harus aktif mengajak ngobrol, mendengarkan cerita anak, bertanya tentang aktivitas mereka, dan memberi arahan. Jangan biarkan gawai yang mendidik mereka,” ujarnya.

Selain menyoroti penggunaan gawai, Menteri BKKBN juga mengingatkan bahwa interaksi keluarga yang kuat akan membantu mencegah berbagai masalah sosial, termasuk pernikahan dini, penyimpangan perilaku remaja, hingga stunting.

Hal ini selaras dengan misi Banggakencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) yang mengedepankan pembinaan keluarga sebagai fondasi pembangunan manusia.

Baca Juga :  Meski Telah Lewati Libur Lebaran, Pendapatan Parkir di Kota Batu Lesu, Dishub Beberkan Sebabnya

Acara yang digelar BKKBN bersama pemerintah daerah ini juga menjadi ajang evaluasi program KB dan strategi penguatan ketahanan keluarga di Kota Malang.

Para peserta yang hadir, mulai dari penyuluh lapangan hingga kader posyandu, berdiskusi langsung mengenai tantangan di lapangan, termasuk rendahnya kesadaran sebagian orang tua untuk membatasi penggunaan gawai pada anak.

“Kami berharap pesan ini tidak hanya berhenti di ruangan ini, tetapi dibawa pulang, disampaikan ke masyarakat, dan dipraktikkan. Karena masa depan anak-anak kita ada di tangan keluarga,” tutup Wihaji.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *