Sudutkota.id – Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan membusuk di aliran Sungai Brantas, tepatnya di bawah Jembatan Kanigoro yang menghubungkan Desa Sengguruh dan Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Selasa pagi (5/8/2025). Penemuan ini sontak menggegerkan warga sekitar.
Jenazah ditemukan sekitar pukul 10.25 WIB di semak-semak pinggiran sungai, di sisi barat jembatan, tidak jauh dari Jalan Sekolahan Dusun Jambegede, atau sekitar 500 meter dari permukiman warga dan lokasi wisata Jambegede Waterpark. Warga yang tengah melintas mencium bau menyengat dan melihat benda mencurigakan mengambang di antara rimbunan tanaman air.
Petugas gabungan dari Polsek Pagelaran, Koramil Kepanjen, BPBD Kabupaten Malang, serta relawan SAR langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan. Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati karena medan yang cukup sulit, tebing sungai yang curam dan vegetasi yang lebat menyulitkan akses menuju lokasi jenazah.
Kapolsek Pagelaran, Iptu Umaji, membenarkan bahwa korban diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari dua hari sebelum ditemukan.
“Korban ditemukan dalam keadaan telungkup dan membusuk, hanya mengenakan celana dalam. Tidak ada identitas yang ditemukan di tubuh korban. Saat ini jenazah telah kami evakuasi ke RSUD Kanjuruhan untuk proses visum dan otopsi,” jelas Iptu Umaji di lokasi.
Korban diduga berusia antara 30 hingga 40 tahun, dengan ciri fisik kulit sawo matang, tinggi badan sekitar 165 cm, dan kondisi tubuh sudah dalam tahap pembusukan lanjut. Pemeriksaan awal oleh tim medis belum menemukan tanda-tanda luka terbuka atau kekerasan.
“Karena sudah dalam kondisi rusak, kami tidak bisa memastikan penyebab kematian tanpa hasil medis. Dugaan sementara adalah korban hanyut atau jatuh, tapi kami tidak menutup kemungkinan lainnya,” tambah Kapolsek.
Pihak kepolisian saat ini sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk perangkat desa dan rumah sakit, untuk mengidentifikasi korban. Polisi juga membuka posko informasi bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
“Kami mohon kerja sama masyarakat. Bila ada keluarga yang merasa kehilangan, silakan segera melapor ke Polsek Pagelaran atau datang ke RSUD Kanjuruhan,” imbau Iptu Umaji.
Iptu Umaji menyebut lokasi penemuan berada di jalur sungai yang cukup rawan, terutama di musim kemarau seperti saat ini ketika debit air menurun dan aroma dari jenazah bisa lebih cepat tercium warga.
“Kondisi geografis tebing di sekitar jembatan memang sulit dijangkau, itu sebabnya korban baru diketahui setelah dua hari lebih,” pungkas Iptu Umaji.
Hingga berita ini diturunkan, identitas korban belum diketahui. Polisi masih menunggu hasil autopsi dan laporan warga yang kehilangan anggota keluarga.(mit)