Sudutkota.id – Kreativitas anak muda Kota Malang kembali mendapatkan panggung bergengsi melalui ajang Youth Malang City Changer: Youth Fashion Design Competition 2025 yang berlangsung meriah di Halaman Balai Kota Malang, Sabtu (9/8/2025).
Gelaran yang menampilkan karya-karya busana hasil rancangan peserta muda ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Malang Youth Festival 2025 dan Gala Dinner UM I Camp.
Yang membuat acara ini semakin istimewa adalah kehadiran 64 mahasiswa dari 31 negara yang sedang melakukan kunjungan budaya dan pariwisata di Kota Malang. Kehadiran tamu internasional ini tidak hanya menambah semarak suasana, tetapi juga membuka peluang besar bagi promosi potensi wisata dan kekayaan budaya Malang di mata dunia.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menyebut kompetisi ini sebagai momentum penting bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus memperkenalkan identitas dan nilai-nilai budaya daerah.
“Ajang ini merupakan wadah bagi anak-anak muda Malang untuk berani tampil, berinovasi, dan menunjukkan karya yang membawa ciri khas kota kita. Apalagi disaksikan oleh tamu dari berbagai negara, ini adalah kesempatan emas untuk mempromosikan Malang di kancah internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta dan penyelenggara. Ia menegaskan bahwa industri fesyen adalah salah satu sektor kreatif dengan potensi besar, terutama jika dipadukan dengan kekayaan budaya lokal yang unik.
“Anak-anak muda Malang memiliki talenta yang membanggakan, dan ajang ini membuktikan bahwa karya mereka bisa bersaing di panggung internasional. Pemerintah Kota Malang akan terus mendukung kegiatan yang mengangkat citra positif kota ini di mata dunia,” tegas Wali Kota.
Dukungan juga datang dari dunia akademis. Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Prof. Dr. Hariono, menilai kegiatan seperti ini sejalan dengan misi kampus dalam mendorong pengembangan soft skill, kreativitas, dan inovasi generasi muda sebagai bekal masa depan mereka.
“Dunia pendidikan saat ini tidak hanya fokus pada penguasaan akademik, tetapi juga harus membekali mahasiswa dengan keterampilan dan kreativitas yang relevan dengan kebutuhan global. Kompetisi seperti ini menjadi laboratorium nyata bagi anak muda untuk mengasah talenta sekaligus membangun jejaring internasional,” jelas Prof. Hariono.
Rangkaian acara kompetisi menampilkan beragam konsep busana, mulai dari gaya modern minimalis, etnik kontemporer, hingga rancangan yang memadukan kain tradisional lokal dengan potongan kekinian. Para peserta menampilkan karya mereka di atas catwalk yang didukung tata cahaya profesional dan suasana panggung bergaya internasional, menciptakan pertunjukan yang menarik dan inspiratif.
Selain penjurian untuk menentukan pemenang, kompetisi ini juga menghadirkan sesi talkshow bersama desainer nasional ternama yang berbagi motivasi dan wawasan industri fesyen kepada para peserta. Sesi ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan peserta dan membuka cakrawala baru dalam pengembangan karier di bidang kreatif.
Melalui kombinasi talenta muda, dukungan pemerintah, peran aktif akademisi, serta sorotan dari tamu internasional, Youth Fashion Design Competition 2025 diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang semakin mengukuhkan Malang sebagai pusat kreativitas dan inovasi anak muda di Indonesia.(mit)
