Mahasiswa UB Asal Bekasi Ditemukan Terkapar di Bawah Jembatan Suhat, Polisi Selidiki Penyebabnya

0
Saat evakuasi korban di bawah Jembatan Suhat, Kota Malang. (Mt)
Advertisement

Sudutkota.id – Seorang mahasiswa di Universitas Brawijaya (UB) ditemukan dalam keadaan terkapar di bawah jembatan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang, Sabtu (13/7/2024).

Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo mengatakan, awalnya Polantas tengah bersiaga di Pos Lantas Universitas Brawijaya (UB) mendapat laporan dari warga tentang adanya orang terjatuh di bibir sungai Brantas, sekitar pukul 08.30 WIB.

Petugas kemudian menghampiri dan melihat dari atas jembatan Soekarno-Hatta memang ada seseorang berada di tepi sungai dan melambaikan tangan untuk meminta bantuan.

“Saat itu, kelihatan dari atas jembatan, dia (korban) masih bisa melambaikan tangan dalam keadaan tiduran di tepi sungai,” ujar Anton.

Setelah memastikan adanya seseorang membutuhkan evakuasi, lanjut Anton, pihaknya kemudian meminta bantuan sejumlah pihak untuk membantu proses evakuasi.

“Lalu saya minta bantuan siaga 8 Polresta, BPBD, PMI dan relawan lain untuk mengevakuasi orang ini. Diyakinkan bahwa pernyataan dari relawan yang turun, mengecek, dan ternyata masih hidup,” sambungnya.

Petugas sendiri sempat mengalami kesulitan saat akan mengevakuasi korban. Jalan satu-satunya hanya dengan menyusuri aliran sungai Brantas.

Namun akhirnya korban berhasil dievakuasi petugas dan kini sudah mendapatkan penanganan medis di RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Ada dugaan korban mengalami luka patah tulang di bagian punggung, akibat terjatuh dari atas jembatan.

Anton mengaku, pihaknya akan menyelidiki penyebab korban sampai berada di tepi sungai. Apakah terjatuh dari atas jembatan Soekarno-Hatta setinggi hampir 40 meter atau ada penyebab lainnya.

“Kronologisnya bagaimana, orang ini sampai ada di sungai kami akan lakukan penyelidikan. Saat ini telah dievakuasi dan dibawa ke RSSA. Nanti akan dicek di RSSA apa saja lukanya,” sebut Anton.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui korban merupakan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi wilayah Lowokwaru asal Bekasi, Jawa Barat.

Dan korban sejak Juni 2024 lalu ngekos di kawasan Jalan Mayjen Panjaitan, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

“Identitas korban, laki laki usia 19 tahun. Informasinya, yang bersangkutan merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Lowokwaru. Tentu akan kami cek kebenarannya,” tegas Anton.

Anton menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan apakah korban sebelumnya nekat bunuh diri dan terjatuh di gundukan tanah yang berada di tepi sungai Brantas.

“Masih kami dalami. Dan kami selidiki bagaimana dia bisa sampai di bawah,” tukasnya.

Salah satu relawan Kota Malang, Indra mengatakan, proses evakuasi cukup sulit, karena tim relawan harus turun melalui Makam Betek untuk menjangkau lokasi korban.

“Sesampai dilokasi, korban dalam kondisi sadar dan masih bisa diajak berbicara sambil memgeluh sakit di bagian punggung,” sambungnya.

Kata Indra, korban mengaku seorang mahasiswa Universutas Brawijaya jurusan Administrasi Bisnis dan baru kos selama satu bulan di Kos 88, Jalan Mayjen Panjaitan, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

“Saat saya ajak komunikasi, korban mengaku bernama Alexander Hermes Manulang (19), asal Kota Bekasi, Jawa Barat,” bebernya. (Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here