Daerah

Lusiani Ferelia Resmi Pindah ke Agroindustri, Tinggalkan Jejak Transformasi Besar di Kanjuruhan

3
×

Lusiani Ferelia Resmi Pindah ke Agroindustri, Tinggalkan Jejak Transformasi Besar di Kanjuruhan

Share this article
Rotasi jabatan di Kabupaten Malang membawa Lusiani Ferelia memasuki babak baru pengabdian. Rabu (12/11/2025), perempuan yang dikenal tegas namun hangat itu resmi bergeser dari posisi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Kabupaten Malang menjadi Kepala Bidang Agroindustri Disperindagpasar.
Kepala Bidang Agroindustri Disperindagpasar, Lusiani Ferelia.

Sudutkota.id– Rotasi jabatan di Kabupaten Malang membawa Lusiani Ferelia memasuki babak baru pengabdian. Rabu (12/11/2025), perempuan yang dikenal tegas namun hangat itu resmi bergeser dari posisi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Kabupaten Malang menjadi Kepala Bidang Agroindustri Disperindagpasar.

Lusiani mengakui perpindahan ini menjadi momentum baru dalam perjalanan kariernya.

“Setiap tempat kerja adalah ladang pengabdian. Saya ingin membawa semangat kolaboratif seperti di Kanjuruhan ke bidang agroindustri,” ujarnya Lusiana, Jumat (14/11/2025).

Jejak Lusiani selama hampir tiga tahun menata kawasan Stadion Kanjuruhan meninggalkan kesan kuat.

Sejak Mei 2023, ia mendapat tantangan untuk menghidupkan kembali fasilitas olahraga yang lama tidak optimal. Langkah awalnya terfokus pada Kolam Renang Kanjuruhan yang kemudian dapat kembali diakses oleh masyarakat dan atlet.

“Kami ingin area ini menjadi tempat berkumpul yang sehat, aman, dan penuh makna,” katanya.

GOR Kanjuruhan juga kembali aktif digunakan untuk kegiatan olahraga dan aktivitas sosial warga. Penataan itu membuat kawasan stadion perlahan bangkit, termasuk membuka ruang bagi keluarga korban tragedi untuk berziarah dan berdoa.

“Demikian juga keluarga korban tragedi bisa dengan leluasa memanjatkan doa di Museum Gate 13 dengan khidmat,” tambahnya.

Salah satu inovasi Lusiani adalah mengajak pedagang kaki lima menjadi bagian dari konsep Car Free Day Kanjuruhan setiap Minggu pagi. Dengan pendekatan partisipatif, PKL mendapatkan ruang yang tertata, sementara kawasan stadion menjadi destinasi rekreasi rakyat.

Penataan ruang publik juga ia lakukan dengan sentuhan estetika. Spot-spot foto seperti patung Singa Kanjuruhan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung.

“Kalau masyarakat nyaman, berarti kerja kami bermakna,” ujar Lusiani.

Kini, Lusiani resmi bertugas di bidang agroindustri, sektor yang menuntut inovasi berbeda. Meski demikian, ia menegaskan akan membawa semangat yang sama seperti ketika menata Kanjuruhan.

“Saya hanya ingin Kanjuruhan menjadi milik masyarakat, bukan sekadar kompleks olahraga,” ucapnya, mengingat kembali misinya di jabatan lama.

Sementara itu salah satu pengunjung, Zainul Arifin (44) mengatakan, bahwa suasana Stadion Kanjuruhan lebih ramai.

“Dulu orang datang ke Kanjuruhan hanya untuk nonton bola. Sekarang setiap minggu kawasan ini hidup,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *