Sudutkota.id – Semangat kebangsaan tidak hanya lahir dari gedung-gedung pemerintahan atau upacara resmi di lapangan besar. Di gang-gang kampung dan jalan-jalan perumahan, kecintaan terhadap Merah Putih juga berkobar dengan cara sederhana namun penuh makna.
Salah satunya ditunjukkan oleh Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Di bawah koordinasi Miswadi, serta bimbingan Babinsa Kelurahan Bumiayu Kopral Satu Aris dan Bhabinkamtibmas Aipda Awang, puluhan anggota Linmas dengan seragam abu-abu dan ikat kepala merah putih kembali mengibarkan bendera raksasa dalam kirab peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).
Yang membuat momen ini istimewa, bendera sepanjang 3 x 80 meter tersebut dijahit sendiri oleh anggota Linmas menggunakan dana patungan. Tradisi ini sudah berjalan tiga tahun berturut-turut dengan panjang bendera yang terus bertambah sesuai usia kemerdekaan Indonesia.
“Tahun 2023 panjangnya 3 x 78 meter, tahun 2024 menjadi 3 x 79 meter, dan tahun 2025 ini membentang sepanjang 3 x 80 meter. Jadi setiap tahun panjangnya menyesuaikan usia Republik Indonesia,” ungkap Kopral Satu Aris.
Sementara itu, Koordinator Linmas Bumiayu, Miswadi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan simbol kebersamaan dan wujud nyata pengabdian Linmas.
“Meski honor yang kami terima dari Pemkot hanya Rp 200 Ribu per bulan, semangat dan solidaritas teman-teman tidak pernah luntur. Kami tetap kompak memperingati HUT RI ke-80 dengan cara kami sendiri,” ucapnya.
Kirab bendera Merah Putih ini berlangsung khidmat. Ribuan warga tampak antusias menyaksikan dari pinggir jalan, sebagian mengabadikan momen dengan kamera ponsel. Sepanjang jalan dipenuhi kibaran bendera kecil dan sorak-sorai masyarakat yang memberi semangat.
Pemandangan para anggota Linmas yang dengan penuh kekompakan memegang ujung-ujung bendera, sementara lainnya berbaris rapi mengawal jalannya kirab, menjadi gambaran betapa semangat gotong royong masih mengakar kuat di tengah masyarakat.
Tradisi pengibaran bendera terpanjang ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga telah menjelma sebagai simbol perjuangan, pengorbanan, dan kebersamaan. Bagi Satlinmas Bumiayu, keterbatasan bukanlah penghalang untuk terus berkontribusi menjaga semangat nasionalisme di tengah warga.
“Bendera panjang ini adalah bukti bahwa cinta tanah air bisa diwujudkan dengan sederhana, tapi penuh makna,” tutur Warsidi.
Dengan semangat seperti ini, Linmas Bumiayu berharap tradisi kirab Merah Putih raksasa bisa terus berlangsung setiap tahun dan menginspirasi daerah lain untuk melestarikan nilai persatuan serta kebersamaan bangsa.(mit)