Lagi, Dua Bocah Tewas Tenggelam di Sungai Dusun Tamanayu Kecamatan Kepanjen Malang

0
Warga dan orang tua korban saat mengevakuasi korban dari dasar sungai.(foto:ist)
Advertisement

Sudutkota.id – Mungkin ini sebuah peringatan bagi orang tua untuk lebih menjaga buah hatinya. Setelah kejadian pelajar MTs tewas tenggelam di sebuah sungai di Kecamatan Bantur, peristiwa yang sama kembali terjadi di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kali ini menimpa dua bocah yang masih saudara sepupu. Kedua bocah itu FRK (9) dan FKA (6), keduanya warga Dusun Tamanayu, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Pada Jumat (14/2/2025) sore kemarin, keduanya diketahui tenggelam di sungai desa setempat yang tak jauh dari rumah mereka. Mereka diduga bermain air saat hujan gerimis di lokasi kejadian.

Informasi didapat, sungai yang menjadi lokasi para korban tewas tenggelam tersebut, dikenal rawan kejadian musibah serupa. Sungai tersebut dari Dusun Sonosari yang melintang ke Dusun Tamanayu.

Kapolsek Kepanjen AKP Subijanto mengatakan, menerima laporan kejadian anak-anak tenggelam di sungai Dusun Tamanayu, sekitar pukul 16.00 WIB.

“Mendapat laporan tersebut, kami langsung meluncur ke lokasi dan melakukan olah TKP,” ujar Subijanto saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (15/2) siang.

Hasil olah TKP dan keterangan saksi, diperoleh informasi kejadian bermula saat kedua korban sedang bermain hujan-hujanan di tepi sungai. Ketika itu saat hujan gerimis. Dan tanpa pengawasan orang tuanya.

Selang beberapa saat, orang tua dari kedua korban mencari keberadaan keduanya. Namun tidak lagi terlihat tengah bermain di tepi sungai.

Selanjutnya orang tua korban dibantu warga berusaha mencari keberadaan keduanya. Kemudian warga mendapati sandal kedua korban berada di pinggir sungai.

Curiga atas hal tersebut dan menduga kedua korban tenggelam di sungai, warga bersama orang tua korban langsung menceburkan diri ke sungai untuk mencari korban.

“Tak lama kemudian kedua korban ditemukan warga di dasar sungai dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri,” ujar Subijanto.

Kedua korban langsung dilarikan ke RS Wafa Husada Kepanjen, namun dalam pemeriksaan medis diketahui keduanya sudah meninggal dunia.

Kapolsek menambahkan, dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga pun menerima kejadian ini sebagai musibah.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan keluarga menerima secara ikhlas kematian Korban di karenakan musibah. Keluarga juga menolak untuk dilakukan VER dan otopsi dengan dibuatkan surat pernyataan,” pungkasnya.(AD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here