Sudutkota.id – Selain meninjau progres Sekolah Rakyat dan program Dapur MBG (Menuju Bersama Gemilang), Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) AM Putranto, juga mengunjungi rumah keluarga calon siswa, di Jalan Kresno, Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jumat (20/6/2025).
Dalam kunjungan ini, AM Putranto didampingi Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, serta jajaran OPD Kota Malang, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Sosial Kota Malang.
Di sana, rombongan menyerahkan secara simbolis paket bantuan pendidikan berupa tas sekolah, perlengkapan tulis, peralatan mandi, hingga kebutuhan pokok harian.
“Anak-anak ini adalah masa depan bangsa. Kita tidak ingin mereka gagal sekolah hanya karena persoalan ekonomi. Karena itu, negara hadir. Semua kebutuhan pendidikan mereka dipenuhi dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujar AM Putranto.
Menurutnya, program Sekolah Rakyat ini tidak hanya memberikan akses pendidikan secara gratis, tetapi juga menjamin keberlangsungan hidup para siswa melalui intervensi sosial dari berbagai kementerian.
“Ini program lintas sektor. Kementerian Sosial, Pemkot, hingga pihak swasta, semuanya bergerak bersama,” imbuhnya.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan bahwa Pemkot telah menyiapkan lahan hampir seluas 9 hektare yang akan dikembangkan menjadi kawasan pendidikan terpadu. Kawasan ini nantinya akan menampung SD, SMP, dan SMA dengan standar nasional dan pendekatan inklusif.
“Gedung untuk jenjang SMP akan kami siapkan. Sementara SMA akan difasilitasi oleh Pemprov Jatim melalui gedung milik BPSDM di Jalan Kawi. Ini bentuk komitmen bersama agar program ini tidak hanya berjalan, tapi benar-benar memberi dampak,” kata Wahyu.
Untuk tahap awal, program Sekolah Rakyat menargetkan sekitar 2.000 siswa di berbagai wilayah. Di Kota Malang sendiri, sejumlah keluarga sudah diverifikasi dan dipastikan layak mendapat intervensi penuh. Selain pendidikan, keluarga siswa juga mendapat bantuan rumah melalui program RST (Rumah Sejahtera Terpadu) dari Kementerian Sosial.
“Namun untuk bisa dibangun RST, syaratnya rumah harus berada di atas lahan milik sendiri. Ini penting agar program bisa berkelanjutan,” jelas Wahyu.
Dalam kunjungan tersebut, KSP AM Putranto juga menyempatkan berdialog dengan siswa dan orang tua. Salah satunya adalah Ramadhani, calon siswa SR jenjang SMP yang tinggal bersama keluarga sederhana di Polehan. Ia menerima bantuan perlengkapan sekolah lengkap dan mengaku senang bisa melanjutkan pendidikan tanpa beban biaya.
“Saya senang sekali bisa sekolah. Terima kasih kepada Pak Presiden, Pak KSP, dan Pak Wali Kota,” ujar Ramadhani dengan mata berbinar.
Sang ibu, yang tampak haru, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diterima keluarganya. “Kami tidak menyangka akan dibantu sedemikian rupa. Semoga anak kami bisa sekolah dengan tenang dan berhasil kelak,” katanya.
Program Sekolah Rakyat rencananya akan mulai berjalan pada 14 Juli 2025 di lebih dari 100 titik nasional. Kota Malang menjadi salah satu daerah pilot project yang diproyeksikan menjadi model terbaik dalam pelaksanaan program.
“Dengan adanya kunjungan Bapak Kepala Staf Kepresidenan ini, kami berharap segala kekurangan yang masih ada bisa segera diperbaiki. InsyaAllah ini jadi langkah besar menuju masa depan pendidikan yang lebih adil,” tutup Wali Kota Wahyu.(mit)
