Sudutkota.id – Pendapatan pajak daerah Kota Malang pada tahun 2025 mencatat tren menggembirakan. Hingga bulan Agustus, enam dari 11 jenis pajak yang dipungut Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sudah melampaui target.
Hingga saat ini, realisasi total pajak mencapai Rp 569,8 Miliar dari target Rp 846 Miliar, atau sekitar 67 persen capaian, meski masih menyisakan waktu hingga akhir September.
Kepala Bapenda Kota Malang, Dr. Handi Priyanto, AP. M.Si, mengatakan kinerja positif ini tak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak serta strategi intensifikasi dan ekstensifikasi yang dilakukan Bapenda.
Target pajak hiburan Rp 7,5 Miliar, sudah terkumpul Rp 7,8 Miliar, surplus Rp 347 Juta. Pajak reklame target Rp 16,8 Miliar, sudah tercapai Rp 18,7 Miliar, surplus Rp 1,9 Miliar. Pajak parkir target Rp 3 Miliar, realisasi Rp 3,9 Miliar, surplus Rp 930 Juta.
Untuk pajak air tanah target Rp 1,5 Miliar, sudah tercapai Rp 2 Miliar, surplus Rp 500 Juta. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang targetnya Rp 54,75 Miliar, sudah melesat ke Rp 61,5 Miliar, surplus Rp 6,7 Miliar.
“Untuk pajak penerangan jalan (PBJT hiburan) dari target Rp 7,5 Miliar, kini sudah tercapai Rp 7,8 Miliar,” papar Handi, Jumat (22/8/2025).
Dengan demikian, enam jenis pajak tersebut sudah menyumbang surplus cukup signifikan. Sementara lima jenis pajak lainnya masih dalam proses pencapaian, namun diyakini bisa mengikuti tren positif hingga akhir triwulan III.
Sementara, dari 11 jenis pajak masih ada enam jenis pajak yang belum tercapai dan masih berjalan. Yakni, pajak hotel, pajak restoran, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dan pajak rokok.
Handi menegaskan, meski beberapa sektor belum mencapai target, Bapenda tetap optimistis capaian pajak 2025 akan melampaui proyeksi awal.
“Target resmi kami Rp 846 Miliar, tapi kami perkirakan bisa naik sekitar Rp 24 Miliar, sehingga realisasi total bisa mencapai Rp 870 Miliar,” ujarnya.
Ia juga menegaskan Bapenda tidak pernah mengusulkan penurunan target meskipun kondisi ekonomi kadang berfluktuasi.
“Kami tetap menjaga target bahkan berusaha menambah. Karena pajak adalah sumber utama pembangunan, maka kami dorong agar potensi bisa digali maksimal,” tegas Handi
Pajak daerah, lanjut Handi, berperan vital dalam mendukung program pembangunan di Kota Malang. Dari infrastruktur, pelayanan publik, hingga penguatan sektor sosial, semua membutuhkan pendanaan yang bersumber dari pajak.
“Setiap rupiah pajak yang dibayarkan masyarakat akan kembali dalam bentuk pembangunan dan peningkatan layanan publik. Karena itu kami mengapresiasi masyarakat Kota Malang yang semakin sadar pentingnya membayar pajak tepat waktu,” pungkasnya.
Dengan kinerja positif di enam sektor pajak, Bapenda Kota Malang optimis realisasi pajak tahun 2025 akan menjadi salah satu capaian terbaik dalam beberapa tahun terakhir.(mit)