
Sudutkota.id- Korea Selatan mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah melakukan pembongkaran fasilitas di resor Gunung Kumgang yang dulu digunakan untuk pertemuan keluarga yang terpisah antar dua negara tersebut pada Kamis (13/2).
Tindakan ini menandakan ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara tersebut. Kementerian Unifikasi Seoul yang menangani urusan kedua Korea langsung merespons tindakan tersebut dengan mengutuknya sebagai tindakan anti-kemanusiaan yang merugikan keinginan keluarga yang terpisah. Mereka bahkan mengancam akan mengambil tindakan hukum dan bekerja sama dengan masyarakat internasional.
“Kami akan pertimbangkan tindakan hukum atas tindakan tersebut dan meminta tanggapan bersama dari masyarakat internasional,” ungkapnya dalam keterangan yang dikutip dari Reuters.
Sikap Korea Utara terhadap Korea Selatan semakin memanas dalam beberapa tahun terakhir, dengan menyebut negara tetangganya sebagai negara yang bermusuhan. Tindakan peledakan bagian jalan antar-Korea dan jalur kereta api tahun lalu hanya memperkuat konflik di antara keduanya.
Sebelumnya, pada tahun 2023 Korea Utara membatalkan perjanjian militer tahun 2028 yang dirancang untuk menghindari risiko bentrokan yang tidak disengaka antara dua negara yang secara teknis masih berperang. Hal itu akhirnya mendorong Korea Selatan mengambil langkah serupa.
Meskipun demikian, ada harapan bahwa Korea Utara akan membuka diri bagi pengunjung asing setelah lebih dari lima tahun menutup perbatasannya untuk pariwisata akibat pandemi COVID-19. Kehadiran kembali Koryo Tours di Korea Utara menunjukkan tanda-tanda positif akan potensi peluncuran kembali pariwisata di negara tersebut. (Ka)