advertise
Kriminal

Komplotan Spesialis Instalasi Listrik Asal Semarang Acak-acak Kota Batu

22
×

Komplotan Spesialis Instalasi Listrik Asal Semarang Acak-acak Kota Batu

Share this article
Kota Batu tak sedang kekurangan listrik, tapi nyaris kehabisan rasa aman. Dalam tempo dua hari saja, dua pria asal Semarang menjadikan kota wisata ini sebagai ladang pemburuan komponen instalasi listrik.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha, saat membeberkan hasil penyelidikan pada Kamis (22/5/2025).(foto:istimewa)

Sudutkota.id – Kota Batu tak sedang kekurangan listrik, tapi nyaris kehabisan rasa aman. Dalam tempo dua hari saja, dua pria asal Semarang menjadikan kota wisata ini sebagai ladang pemburuan komponen instalasi listrik.

Mereka datang diam-diam, menyisir permukiman, lalu lenyap sebelum fajar. Menyisakan kabel terkelupas dan panel kosong.

“Dua puluh TKP di wilayah Batu. Itu hanya dalam dua hari,” tegas Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha, saat membeberkan hasil penyelidikan pada Kamis (22/5/2025).

Aksi ini bukan sekadar pencurian. Ini operasi cepat dan sistematis. Dimulai pada Minggu (4/5/2025) hingga Senin (5/5/2025), duo pelaku berinisial AI (34) dan NR (47) menyasar titik-titik yang menurut mereka aman dan sepi. Terutama di wilayah Oro-Oro Ombo, Ngaglik, Temas, Songgokerto, Sisir hingga Junrejo.

Barang yang mereka buru pun bukan sembarang benda. Dalam sekali angkut, pelaku bisa menggondol kontraktor, MCB, timer switch, kabel instalasi hingga obeng dan karung isi hasil curian.

Total barang bukti yang disita cukup untuk membuka lapak kelistrikan dadakan, 22 kontraktor, 10 timer switch, 56 MCB, satu plastik kabel instalasi, dua obeng, satu tas hitam, satu karung beras yang dialihfungsikan, dan sepeda motor Honda Beat bernopol H 5085 BKG.

Baca Juga :  Terkait Rangkap Jabatan, Moralitas Ketua Umum KONI Kota Malang Dipertanyakan

“Nilai kerugiannya kami taksir sekitar 42 juta rupiah. Tapi yang lebih mahal dari itu, tentu rasa aman warga,” ujar Kapolres.

AI dan NR diketahui berangkat dari Semarang, menumpang satu sepeda motor, dan langsung menyasar Malang Raya. Kota Batu menjadi target utama.

Modusnya, berkeliling malam hari, mencari titik-titik yang minim pengawasan. NR bertindak sebagai eksekutor tangan yang memetik komponen. AI jadi joki sekaligus pemantau situasi.

Yang menarik, NR ternyata bukan orang baru di dunia instalasi. Ia pernah bekerja di perusahaan swasta sebagai teknisi listrik. Pengetahuan itu rupanya dipakai untuk membobol sistem, bukan memperbaikinya.

“Mereka bukan amatiran. Mereka tahu apa yang harus diambil, dan bagaimana cara melepasnya cepat tanpa meninggalkan jejak mencolok,” jelas AKBP Andi Yudha.

Penangkapan terjadi pada 9 Mei di Semarang, tanpa perlawanan. Empat hari setelah aksi mereka. Namun barang bukti masih utuh. Tak satu pun sempat dijual.

Baca Juga :  Unit Reskrim Polsek Lawang Ringkus Dua Maling Burung Murai

“Belum ada transaksi. Mereka mengaku baru akan mencari pembeli. Sasaran jualnya ya di Semarang,” imbuh Kapolres.

Atas aksinya, keduanya dijerat Pasal 363 ayat 1 ke-4 junto Pasal 64 ayat 1 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Ancaman hukuman, tujuh tahun penjara.

Polres Batu kini terus mengembangkan kasus ini. Bukan tidak mungkin, ada titik lain yang sudah lebih dulu jadi korban, tapi belum melapor. Juga terbuka kemungkinan jaringan ini tak cuma dua orang saja.

Karena itu, AKBP Andi Yudha mengimbau warga Batu dan sekitarnya untuk waspada. “Kalau ada instalasi listrik yang tiba-tiba hilang, kabel raib, atau gardu terbuka tanpa sebab, segera lapor. Ini bisa jadi lebih dari sekadar dua orang,” tandasnya.

Kota Batu boleh kecil, tapi bukan berarti lemah. Dan dua hari aksi para pelaku ini, cukup jadi pelajaran, bahwa keamanan bukan soal jumlah polisi, tapi kekompakan mata dan telinga warga.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *