Sudutkota.id – Peristiwa ambruknya tugu Jombang, Jawa Timur, di wilayah Kecamatan Bandarkedungmulyo, menyisakan sejumlah polemik.
Hal ini membuat Komisi C DPRD Jombang, memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), usai muncul dugaan salah perencanaan pada bangunan yang menelan anggaran Rp1 Miliar dari APBD kota santri.
Dari pemanggilan pada pihak Dinas PUPR, yang dihadiri pihak rekanan, hingga konsultan perencana, diketahui adanya salah perencanaan sejak awal tugu itu dibangun.
Ketua Komisi C DPRD Jombang, M. Zahrul Jihad atau Gus Heri mengatakan bahwa Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan di ruang rapat Komisi C, pada Kamis (18/12/2025) ini, berkaitan dengan ambruknya tugu yang berumur kurang dari satu bulan pasca dibangun.
“Ini terkait rusaknya proyek (tugu) yang baru berumur 3 minggu, kita panggil konsultannya kita pingin tanya,” kata Gus Heri.
Ia menegaskan seluruh anggota komisi menanyakan tugas dan fungsi konsultan, baik konsultan perencana maupun konsultan pengawas. Namun demikian, konsultan perencana tidak ada persiapan, lantaran tidak membawa gambar perencana pembangunan tugu.
“Kita pastikan apa tugas dan kewenangan konsultan, sudah dijelaskan, tapi saya suruh bawa datanya, bagaimana soal perencanaan bangunan (tugu), ternyata gak bawa,” ujarnya.
Ia pun menyimpulkan dari hasil pertemuan tersebut, diketahui bahwa ambruknya tugu yang masih berumur 3 minggu itu dikarenakan salah perencanaan. Dimana, tidak ada analisa kondisi riil di lapangan.
“Yang jelas ini kesalahannya ada di konsultan perencana, dah jelas ini,” tuturnya.
Untuk itu, kedepan sambung politikus partai Demokrat ini, Komisi C meminta Dinas PUPR agar selalu berhati-hati dalam mengawasi perencanaan desain bangunan, agar permasalahan seperti ini tidak terulang.
“Kedepan, permasalahan seperti ini agar direvisi, karena sudah terlihat adanya kesalahan material,” ujarnya.
Dari keselahan perencanaan ini, diduga ada kesengajaan untuk mencari keuntungan dari pemilihan jenis material.
“Ya kesalahan material, ya cari untung lah gampangnya, tapi ini masalahnya kan uang negara, sehingga tugas kami sebagai wakil rakyat ya di sini ini,” tuturnya.
Pihaknya pun menegaskan seandainya material tugu itu jatuh dan mengenai pengguna jalan atau masyarakat sekitar, maka warga Jombang akan sangat dirugikan.
“Untung aja pas jatuh material ACP tidak mengenai orang yang lewat. Kalau kena sepeda motor yang lewat terus kecelakaan, ini gimana. Makanya ini gak bisa dianggap sebagai hal biasa, karena ini juga menggunakan uang negara,” paparnya.
Dari RDP hari ini, Gus Heri mengaku Komisi C mengeluarkan rekomendasi agar pihak-pihak yang terkait untuk segera menyelesaikan perbaikan. Dan jika hal itu tidak diindahkan, maka Komisi C akan merekomendasikan blacklist pada rekanan, maupun konsultan perencana dan pengawas.
“Rekomendasi kami, segera perbaiki bangunannya, kalau tidak bisa ya sudah, kita akan rekomendasi untuk blacklist,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Bangunan dan Bina Konstruksi Dinas PUPR Jombang, Edy Yulianto mengaku bila ada beberapa rekomendasi dari Komisi C usai RDP pagi ini.
“Rekomendasinya ya tetap untuk terkait masalah perencana, pengawasan dan rekomendasinya tetap untuk perbaikan,” ujar Edy.
Dan untuk perbaikan, Edy mengaku saat ini proyek tugu senilai Rp1 Miliar lebih itu, masih dalam tahap pemeliharaan, sehingga perbaikan menjadi wewenang kontraktor dari CV Ardi Konstruksi asal Tulungagung.
“Kebetulan kan ini masih dalam masa pemeliharaan ya, sehingga untuk perbaikan tidak ada permasalahan,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tugu selamat datang yang menelan anggaran hingga Rp1 Miliar roboh setelah diterjang angin puting beliung pada Kamis (11/12/2025) sore, meski bangunan tersebut bahkan belum sempat diresmikan.
Bagian atas tugu tampak patah dan ambruk ke samping, sebagaimana terlihat dalam foto-foto yang beredar luas di media sosial.
Peristiwa ini langsung memicu sorotan publik. Melalui unggahan di Facebook, warga mempertanyakan kualitas konstruksi tugu tersebut.
Banyak warganet menduga adanya persoalan dalam pengerjaan proyek, mengingat bangunan baru itu runtuh hanya beberapa pekan setelah diselesaikan.
Komentar bernada kecewa dan kritikan memenuhi lini masa hingga menjadi perbincangan hangat. Insiden robohnya tugu ini menambah panjang daftar sorotan terhadap proyek tersebut.




















