Daerah

Kepala Dispangtan Kota Malang: Produksi Ayam Belum Memadai, Perlu Dukungan Daerah Sekitar

54
×

Kepala Dispangtan Kota Malang: Produksi Ayam Belum Memadai, Perlu Dukungan Daerah Sekitar

Share this article
Kepala Dispangtan Kota Malang: Produksi Ayam Belum Memadai, Perlu Dukungan Daerah Sekitar
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, duduk di belakang sambil mendengarkan penjelasan Wali Kota Malang bersama petugas gizi berkemeja putih dalam kunjungan ke SPPG Buring, Kecamatan Kedungkandang, Senin (29/9/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Produksi ayam dan produk peternakan di Kota Malang masih belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, saat menanggapi perkembangan ketersediaan pangan di wilayah perkotaan, khususnya daging ayam dan ayam petelur.

Menurut Slamet, kondisi geografis dan perkembangan tata kota membuat produksi ayam di Kota Malang sulit untuk berkembang dalam skala besar. Padahal, kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani seperti daging ayam dan telur terus meningkat.

“Kalau secara kota memang belum cukup. Produksi ayam di Kota Malang masih terbatas, jadi mau tidak mau harus ada kerja sama dengan daerah sekitar yang memiliki lahan peternakan lebih luas. Kalau hanya mengandalkan produksi di dalam kota jelas tidak mencukupi,” jelasnya, Senin (29/9/2025).

Ia mengakui, beberapa peternakan ayam petelur di wilayah kota terpaksa berhenti beroperasi akibat tekanan pembangunan permukiman baru. Ekspansi kawasan perumahan membuat keberadaan kandang ayam semakin terdesak, bahkan sebagian harus ditutup karena tidak lagi sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar.

Di sisi lain, Slamet menilai perlunya inovasi dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Salah satunya dengan mengolah limbah sayur-mayur dari pasar tradisional maupun rumah tangga menjadi pakan alternatif bagi ternak ayam maupun ikan.

“Sayur-mayur yang terbuang itu bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak, termasuk ayam dan ikan. Jadi, fungsi peternakan dan perikanan akan kami pertemukan dengan pelaku usaha agar lebih efisien. Ini salah satu solusi agar ketersediaan pangan tetap terjaga meskipun keterbatasan lahan ada,” imbuhnya.

Dispangtan juga mencatat bahwa sejauh ini distribusi ayam ke Kota Malang sebagian besar masih bergantung pada pasokan dari daerah lain di Jawa Timur. Slamet menuturkan, pihaknya masih terus mengumpulkan informasi terkait ketersediaan ayam petelur maupun daging ayam di sejumlah sentra produksi di luar kota.

“Baru tadi saya dapat informasi kalau beberapa titik pasokan sudah mulai diambil, tapi laporan detailnya belum saya terima. Nanti akan kami pastikan lagi, karena yang terpenting kebutuhan masyarakat tidak boleh terganggu,” ujarnya.

Selain itu, Slamet menegaskan bahwa pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah lain untuk menjaga kelancaran suplai. Kerja sama antarwilayah dinilai krusial, terutama menjelang momen tertentu seperti hari raya atau libur panjang, di mana permintaan ayam dan telur biasanya melonjak tajam.

“Yang jelas, produksi lokal masih jauh dari cukup. Maka koordinasi dengan daerah produsen lain sangat penting agar Kota Malang tetap aman dalam hal ketersediaan pangan,” tandasnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, Pemerintah Kota Malang berharap pasokan ayam dan produk peternakan lainnya tetap terjaga, sekaligus membuka peluang pengembangan inovasi di sektor pertanian dan perikanan untuk masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *