Daerah

Kawasan Pasar Oro-Oro Dowo Kini Berlaku Satu Arah, Dishub: Demi Keselamatan

42
×

Kawasan Pasar Oro-Oro Dowo Kini Berlaku Satu Arah, Dishub: Demi Keselamatan

Share this article
Kawasan Pasar Oro-Oro Dowo Kini Berlaku Satu Arah, Dishub: Demi Keselamatan
Rekayasa lalu lintas yang dilakukan Dishub Kota Malang di kawasan Pasar Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mulai menerapkan sistem rekayasa lalu lintas satu arah di kawasan Jalan Guntur hingga Jalan Raya Brigjen Slamet Riyadi, tepatnya di sekitar Pasar Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen.

Kebijakan ini resmi berlaku sejak, Jumat (1/8/2025), sebagai upaya mengurai kemacetan dan mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di kawasan padat aktivitas tersebut.

Sekretaris Dishub Kota Malang, Slamet, menjelaskan bahwa rekayasa tersebut mengatur kendaraan dari arah Jalan Guntur hanya diperbolehkan melaju ke timur, yakni menuju Jalan Raya Brigjen Slamet Riyadi.

Sebaliknya, kendaraan dari arah timur yang datang dari Jalan Raya Brigjen Slamet Riyadi tidak diizinkan belok ke kanan ke arah barat menuju Pasar Oro-Oro Dowo.

“Jadi mulai hari ini, yang dari arah barat (Jalan Guntur) silakan menuju ke timur (Brigjen Slamet Riyadi). Tapi dari arah sebaliknya, yang biasanya belok kanan ke arah pasar, sekarang tidak diperbolehkan lagi. Ini bagian dari skema satu arah yang sedang kita sosialisasikan,” kata Slamet di lokasi rekayasa, Jumat (1/8/2025) siang.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Batu Tekankan Pelayanan Harus Stabil di Masa Politik Jelang Pilkada Serentak 2024

Dishub telah memasang rambu-rambu larangan masuk, marka jalan sementara, serta barrier di titik-titik simpang agar pengendara bisa menyesuaikan arah. Beberapa petugas Dishub juga tampak berjaga di lokasi untuk memberikan arahan langsung kepada para pengguna jalan.

Meski telah dilakukan sosialisasi beberapa waktu sebelumnya, Slamet mengakui masih ada kebingungan dari sebagian pengendara yang belum mengetahui perubahan arus tersebut. Tak sedikit kendaraan yang mencoba melawan arus atau berhenti mendadak karena belum memahami rekayasa yang diterapkan.

“Tadi sempat ada kemacetan di awal penerapan, terutama karena kendaraan dari parkiran sekitar pasar keluar secara mendadak ke jalur utama. Tapi itu wajar di hari pertama, kami terus pantau dan beri arahan,” ujar Slamet.

Menurutnya, rekayasa ini merupakan bagian dari solusi jangka pendek terhadap permasalahan lalu lintas yang sering timbul di kawasan Oro-Oro Dowo, termasuk kecelakaan lalu lintas akibat jalan dua arah yang sempit dan padat. Pihaknya juga sedang mengkaji kemungkinan pemasangan pembatas jalan di tengah untuk jangka panjang.

Baca Juga :  Wali Kota Malang Cek Kesehatan Hewan Kurban di Sawojajar

“Selama ini memang kerap terjadi kecelakaan di jalur ini karena tidak ada pembatas jalan dan arus lalu lintas berlawanan. Rekayasa ini ditujukan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan,” tambahnya.

Slamet mengatakan, Dishub akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap volume kendaraan yang melintas dan dampak rekayasa terhadap kawasan sekitarnya, termasuk integrasi dengan titik simpang lain yang saling terhubung.

“Kami terus menghitung dan memantau titik-titik padat. Kalau ada dampak ke jalur lain, akan kami pertimbangkan untuk dikembangkan menjadi sistem rekayasa yang lebih luas dan menyeluruh,” terangnya.

Dishub juga bekerja sama dengan juru parkir dan pelaku usaha di sekitar pasar untuk mendukung kelancaran rekayasa ini. Slamet memastikan bahwa evaluasi akan terus berjalan dan masukan dari masyarakat akan menjadi bahan pertimbangan.

“Kami harap masyarakat bersabar dan mendukung upaya ini. Sosialisasi terus berjalan, terutama ke pengguna kendaraan dan warga sekitar pasar. Ini semua demi kelancaran dan keselamatan bersama,” pungkasnya.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *