Sudutkota.id- Demam Berdarah Dengue (DBD) merebak di Kota Batu, melihat peningkatan jumlah penderita DBD, Dinas Kesehatan Kota Batu turun tangan dengan melaksanakan fogging (pengasapan) di sekitar wilayah tempat tinggal warga yang terjangkit.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Aditya Prasaja SSTP MM mengatakan pihaknya terpaksa melakukan pengasapan karena ada beberapa indikator yang mengharuskan dilakukan pengasapan.
“Angka bebas jentik dibawah 95 persen, itu tandanya kondisi sudah berbahaya. Sementara di sekitar tempat tinggal korban angka bebas jentiknya sudah ada di prosentase 71 persen,” ujarnya, Kamis (7/3/2024).
Aditya juga menjelaskan, di kawasan tempat tinggal korban memang cukup banyak jentik bahkan sampai di genangan dangkal juga terdapat jentik nyamuk. Sehingga pihaknya harus melakukan PSN (Pemusnahan Sarang Nyamuk) dan ditambah dua hari melakukan pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa.
Sebelumnya, dalam kurun dua bulan, tiga warga kota Batu harus meregang nyawa karna terjangkit DBD. Seorang balita pada Januari lalu, dan dua korban terakhir, sepasang Ibu dan anak yang tinggal di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji.
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Susana Indahwati mengatakan pada Rabu (6/3/2024) bahwa korban yang seorang Ibu meninggal karena komorbid diabetes melitus saat terkena DBD.
“Kalau sang Ibu meninggal karena ada komorbid. Lalu anaknya meninggal setelah tiga hari kepergian Ibunya karena murni DBD. Untuk kasus yang tercatat di Kota Batu sejak Januari sampai saat ini DBD terdapat 84 kasus, lalu Demam Dengue (DD) terdapat 85 kasus dan Dengue Shock Syndrom (DSS) ada 7 kasus,” pungkasnya. (Dn)