Sudutkota.id – Empat nelayan asal Sendang Biru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, dilaporkan hilang setelah kapal sekoci KMN Albakor 01 yang mereka tumpangi tidak kunjung kembali ke darat.
Tokoh nelayan Sendang Biru, Budi BA, menyebut kabar hilangnya kapal ini membuat resah keluarga dan nelayan setempat.
“Gelombang di Samudra Hindia ini kadang tidak bisa diprediksi. Apalagi sekarang musim angin selatan masih kuat. Nelayan tetap berangkat karena kebutuhan ekonomi, tapi risikonya besar,” ungkapnya kepada sudutkota.id, Rabu (1/10/2025).
Informasi awal dilaporkan Budi BA kepada Ketua PSR pada Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 10.50 WIB. Kapal milik Jumianto (56) bersama tiga awaknya seharusnya sudah kembali ke darat, namun tak kunjung terlihat. Kapal terakhir diketahui memancing di sekitar rumpon pinggir.
Beberapa barang yang diduga milik kapal tersebut ditemukan mengambang di perairan Pantai Bantol dan Nganteb, berupa jeriken berisi BBM solar dan box ikan. Temuan itu menguatkan dugaan kapal karam atau mengalami kecelakaan laut.
Empat orang nelayan yang hingga kini belum ditemukan ialah, Jumianto (56), nahkoda, warga Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumawe, Kabupaten Malang.
Arifin (40), ABK, warga Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumawe, Dafit (45), ABK, warga Kecamatan Sukun, Kota Malang dan Irfan (20), ABK, warga Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Sekoci berwarna hijau daun tersebut berangkat dari Pelabuhan Sendang Biru pada Rabu (10/9/2025) siang. Lazimnya, kapal sekoci melaut antara tujuh hingga 14 hari. Namun setelah lebih dari 20 hari, KMN Albakor 01 tidak kembali ke dermaga dan hilang kontak.
Menurut informasi nelayan lain, KMN Albakor 01 sempat bertemu dengan KMN Gangsar Jaya yang dinahkodai Sugito pada Rabu (10/9/2025) malam. Setelah itu, tak ada lagi kabar keberadaannya.
Hingga Rabu siang, sedikitnya delapan sekoci nelayan Sendang Biru dikerahkan untuk menyisir perairan bersama tim gabungan dari TNI AL, Basarnas, Satpolairud, hingga kelompok nelayan tradisional. Pos AL Sendang Biru juga melakukan pemantauan untuk memperluas area pencarian.
Situasi di pelabuhan nelayan tampak penuh harap-harap cemas. Keluarga korban memilih menunggu di dermaga dan posko nelayan, berharap ada kabar baik dari laut.
Kasatpolairud Polres Malang, AKP Yoyok Supandi, membenarkan laporan hilangnya kapal tersebut.
“Satu orang nahkoda serta tiga orang awak kapal dinyatakan hilang kontak dan masih dalam pencarian. Upaya dilakukan dengan penyisiran pantai maupun pemantauan di laut,” pungkasnya.




















