Kakek Yang Dilaporkan Hanyut 28 Hari Lalu Ditemukan di Bendungan Kebon Klopo

0
Sejumlah petugas gabungan saat mengevakuasi jenazah korban hanyut yang baru ditemukan setelah 28 hari di Bendungan Kebon Klopo, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.(foto:sudutkota.id/Mt)
Advertisement

Sudutkota.id – Warga di sekitar Bendungan Kebon Klopo, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Senin (21/10) pagi sekitar pukul 08.00 WIB dikejutkan dengan penemuan mayat yang mengapung di aliran Sungai Metro.

Saat ditemukan jasad mayat yang diketahui berjenis kelamin laki-laki sudah dalam kondisi rusak. Sehingga sulit untuk dikenali.

Kapolsek Sumberpucung Alek Andri Wijaya mengatakan, pada Senin pagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malang mendapat laporan dari perangkat desa setempat tentang adanya penemuan jenazah di perairan Bendungan Kebon Klopo.

Mendapatkan laporan itu Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Malang bersama anggota Polsek dan Koramil Sumberpucung serta relawan langsung meluncur ke lokasi.

“Sampai di lokasi penemuan petugas langsung melakukan olah TKP dan evakuasi terhadap jenasah selanjutnya dibawa ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen untuk divisum,” ujar Alek, Senin (21/10).

Karena sulit dikenal petugas terkendala dalam identitas korban. Sehingga perlu mendatangkan tim Inafis Polres Malang untuk melakukan mambis atau identifikasi terhadap jenasah tersebut.

“Sekitar pukul 10.30 WIB, identitas jenazah terungkap dan diketahui bernama Achmad Tamri (79) asal Dusun Sembujo, Desa Sukoharjo, Kecamatan Kepanjen,” ungkap Alek.

Masih kata Alek, jenazah tersebut ternyata adalah warga yang hanyut saat mencari kayu bakar pada 24 November 2024 yang lalu. “Jadi sudah 28 hari ini baru jenasahnya ditemukan,” pungkas Alek.

Diberitakan sebelumnya, seorang kakek bernama Achmad Tamri dilaporkan hanyut pada Selasa (24/9) sore sekitar pukul 15.20 WIB.

Saat itu korban sedang mencari kayu bakar di tepian sungai, tiba-tiba banjir bandang datang. Meski oleh warga sudah diteriaki untuk segera naik ke atas dam, namun korban tidak mendengar teriakan tersebut.

Korban tetap saja mengambil sebuah karpet warna merah, yang hanyut di tepian sungai. Saat itu korban terpeleset dan terjebur ke dalam sungai, yang sedang banjir bandang.

Korban sempat berpegangan karpet merah tersebut. Tapi malah terhantam balok kayu yang hanyut hingga korban terseret aliran sungai yang sedang banjir.

Saat kejadian itu ada warga yang melihat korban hanyut terseret banjir. Dan berusaha untuk menolong. Namun arus sungai terlalu kencang dan dalam kondisi banjir besar.

Warga melihat korban di radius sekitar 500 meter, hanyut terseret banjir. Dan ingin menolongnya. Namun aliran sungai semakin besar dan cukup deras. Sampai korban tampak menghilang tenggelam persis di bawah jembatan desa setempat.(Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here