Sudutkota.id– Kabiddokes Polda Jatim Kombes Pol. dr. Erwin Zainul Hakim, MARS., MH., KeS datang ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu, saat hari pemilihan suara, Rabu (14/2/2024).
Kedatangan salah satu petinggi di Jajaran Polda Jatim itu untuk memastikan pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu dapat menyalurkan hak suaranya dalam Pemilu 2024.
“Dalam teknis pencoblosan, RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu bersama KPU dan Bawaslu memfasilitasi pasien dengan membawa surat suara dan bilik suara ke ruangan pasien,” jelas Erwin.
Ia mengatakan, setiap pasien yang sedang berada di atas ranjang rumah sakit melakukan coblosan satu persatu dari lima surat suara yang ada.
“Upaya untuk memfasilitasi pemungutan suara bagi pasien di RS milik Polri merupakan arahan Kapolda Jatim untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam memilih,” bebernya.
Erwin juga menjelaskan, Dalam pelaksanaanya, RS Bhayangkara berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu daerah untuk membantu pencoblosan bagi masyarakat yang tengah dirawat. Pihaknya hanya memfasilitasi pelaksanaannya dan memastikan pasien masih sadar dalam memilih.
Bahkan, kata Erwin, ada bilik yang dimana pasien mencoblos sendiri dengan keadaan sadar untuk menentukan sendiri. “Kami juga tegaskan bahwa dalam kegiatan itu, juga tidak sembarang orang boleh masuk dalam kamar pasien saat mencoblos, termasuk petugas kepolisian yang hanya boleh memantau dari luar ruangan,” tegas Erwin.
Sementara itu, Karumkit Bhayangkara TK III Hasta Brata Batu, AKBP dr. Ananingati Sp. OG (K) untuk Bhayangkara TK III Hasta Brata Batu terdapat 23 pasien yang ikut menyalurkan hak pilihnya. Seluruh pasien tersebut merupakan pasien berdomisili di Kota Batu.
“Sedangkan untuk pegawai yang bekerja di RS tersebut diberlakukan sistem shift. Sehingga pihaknya menjamin 100 persen pegawai ikut menyalurkan hak pilihnya,” paparnya.
Sementara itu, Lukman Fauzi, pasien RS Bhayangkara asal Jalan Lesti, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, mengatakan dirinya sudah dirawat di rumah sakit sejak Senin (12/2) lalu, bersama istri dan anaknya karena mengalami demam berdara. Sehingga, ia harus menyalurkan suaranya di RS.
“Sebelumnya sudah mendapat surat pemberitahuan untuk ikut mencoblos di TPS di dekat rumah. Tapi karena sakit jadinya di rumah sakit. Ini baru pertama kali nyoblos di rumah sakit dalam kondisi seperti ini” ujarnya
Dengan fasilitas pencoblosan tersebut ia merasa senang. Pasalnya ia bisa menyalurkan aspirasi untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin. “Harapannya, siapapun yang terpilih bisa amanah,” tandasnya. (dn)