Daerah

Juri Karnaval Desa Talangagung Kepanjen Malang: Kreativitas Jadi Kunci Penilaian

72
×

Juri Karnaval Desa Talangagung Kepanjen Malang: Kreativitas Jadi Kunci Penilaian

Share this article
Juri Karnaval Desa Talangagung Kepanjen Malang: Kreativitas Jadi Kunci Penilaian
Lim Sahita Zahro (Boim) dan panitia Karnaval HUT RI ke-80 Desa Talangagung, saat break, Minggu (31/8/2025).(foto:sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id – Karnaval HUT RI ke-80 Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, berlangsung meriah dengan keikutsertaan ribuan peserta dari 31 kontingen, Minggu (31/8/2025).

Salah satu juri karnaval, Lim Sahita Zahro atau akrab disapa Boim, mengungkapkan bahwa kreativitas peserta menjadi poin utama dalam penilaian.

“Penilaian kami ada empat aspek, yaitu kreativitas, kesesuaian tema, kerapian, dan penghormatan kepada panggung. Dari keempatnya, kreativitas mendapat bobot paling besar, yakni 50 persen,” ujar Boim, Minggu (31/8/2025).

Menurut Boim, kriteria kesesuaian dengan tema juga sangat penting. Tema yang diangkat harus benar-benar menyatu dengan penampilan sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima masyarakat.

“Kesesuaian dengan tema bobotnya 30 persen, sementara kerapian dan penghormatan masing-masing 10 persen. Jadi, peserta harus bisa menampilkan ide yang kreatif sekaligus tetap rapi dan menghormati jalannya acara,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai penampilan peserta sejauh ini, Boim mengaku kagum dengan keberagaman budaya yang ditunjukkan. Ia menilai setiap kontingen berhasil menghadirkan identitas khas masing-masing.

Baca Juga :  DPRD Malang Heboh Soal Kepala DTPHP Gagal Masuk Tiga Besar Selter Jabatan Sekda

“Saya sangat bangga, karena banyak yang menunjukkan budaya daerahnya. Dari enam penampil yang sudah tampil, semuanya luar biasa dan memperkaya pemahaman kita tentang budaya Indonesia,” katanya.

Meski demikian, Boim menegaskan bahwa persaingan masih berlangsung ketat. Belum ada satu penampilan yang benar-benar menonjol di antara peserta lainnya karena semuanya tampil dengan kualitas baik.

“Sampai saat ini belum ada yang paling menonjol, sebab hampir semua peserta tampil bagus. Kami sebagai juri akan terus mencermati hingga akhirnya menentukan yang terbaik,” tutur Boim.

Lebih lanjut, Boim menekankan bahwa karnaval ini tidak sekadar ajang hiburan, melainkan sarana melestarikan warisan budaya bangsa. Ia berharap semangat ini tidak berhenti di Desa Talangagung, melainkan terus berkembang di masyarakat luas.

Baca Juga :  Polemik Paskibraka Putri Lepas Jilbab, Bertentangan dengan Pancasila dan Konstitusi

“Karnaval ini mengajarkan kita bahwa budaya bisa menjadi identitas bangsa. Semakin kita menjaganya, semakin kuat pula jati diri kita sebagai orang Indonesia,” ucapnya.

Sebagai tokoh budaya, Boim mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berani mengeksplorasi kekayaan budaya Nusantara. Menurutnya, semakin sering budaya ditampilkan, semakin tinggi pula kebanggaan masyarakat terhadapnya.

“Jangan pernah berhenti mengeksplor kebudayaan kita. Sejauh apapun kita berada, bahkan kalau bisa hingga ke luar negeri, budaya tetap harus kita tunjukkan,” tegasnya.

Boim menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, peserta, dan masyarakat Desa Talang Agung yang telah menjaga kekompakan. Ia menilai kolaborasi semua pihak menjadi kunci suksesnya acara karnaval tahun ini.

“Saya berpesan kepada masyarakat Kepanjen dan Indonesia pada umumnya, mari terus menjaga budaya kita, karena inilah kekayaan yang tidak ternilai,” pungkas Boim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *