Sudutkota.id – PT Jasa Marga (Persero) Tbk menegaskan peran strategis Jalan Tol Trans Jawa sebagai tulang punggung konektivitas nasional yang berdampak langsung terhadap efisiensi logistik dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam kunjungan kerjanya dari Solo hingga Surabaya, Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, menekankan pentingnya keandalan infrastruktur jalan tol dalam menurunkan biaya distribusi, memperpendek waktu tempuh, serta membuka akses pasar bagi pelaku usaha lokal dan UMKM.
“Konektivitas yang kuat adalah fondasi pertumbuhan. Di koridor Trans Jawa, Jasa Marga tidak hanya memastikan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), kami juga mengelola arus mobilitas dan logistik yang secara langsung mendukung produktivitas nasional,” ujar Rivan dalam kunjungan tersebut, Kamis (28/8/2025).
Turut mendampingi dalam kegiatan ini adalah Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano, Direktur Pengembangan Usaha M. Agus Setiawan, serta jajaran manajemen Jasa Marga Group. Kunjungan diawali di Kantor PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) untuk mengevaluasi kinerja operasional dan kesiapan layanan menghadapi arus lalu lintas puncak.
Jasa Marga juga menekankan pentingnya integrasi sistem dengan pusat komando JMTC guna meningkatkan kecepatan dan koordinasi dalam pengelolaan lalu lintas dan respons darurat.
Rombongan kemudian meninjau Rest Area Travoy KM 519A, guna memastikan kenyamanan pengguna jalan melalui peningkatan kebersihan, fasilitas ibadah, kapasitas parkir, dan keamanan.
Di titik itu, manajemen juga membahas penguatan ekosistem komersial dengan anak usaha PT Jasamarga Related Business (JMRB) melalui penataan tenant, aktivasi UMKM lokal, hingga digitalisasi layanan.
“Kami ingin rest area bukan hanya menjadi tempat istirahat, tetapi pusat pertumbuhan ekonomi mikro yang memberdayakan masyarakat sekitar,” jelas Rivan.
Kegiatan dilanjutkan ke Kantor PT Jasamarga Ngawi Kertosono (JNK) untuk menyelaraskan strategi operasional di koridor timur Trans Jawa, yang kemudian ditutup dengan peninjauan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 726A di Surabaya.
Di titik tersebut, Jasa Marga tengah mengembangkan konsep layanan terpadu sebagai upaya meningkatkan pendapatan non-tol tanpa mengabaikan aspek kenyamanan dan keselamatan pengguna.
“Konektivitas yang andal di koridor ini bukan hanya soal kecepatan, tapi juga memastikan bahwa seluruh elemen perjalanan, mulai dari ruas jalan, gerbang tol, hingga rest area, memberikan pengalaman berkendara yang aman, nyaman, dan konsisten,” tambah Rivan.
Sejak Juli 2023, Jasa Marga melalui PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) telah melakukan konsolidasi tiga ruas tol, yakni Batang–Semarang, Solo–Ngawi, dan Ngawi–Kertosono–Kediri. Langkah strategis ini terbukti meningkatkan efisiensi pengelolaan portofolio bisnis dan kinerja keuangan perusahaan.
Dengan volume lalu lintas yang terus meningkat setiap tahunnya, Jalan Tol Trans Jawa terbukti memainkan peran vital dalam mendukung mobilitas masyarakat, terutama pada momen libur panjang seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
Selain memperlancar distribusi barang dan jasa, jalan tol ini juga mendorong pengembangan kawasan strategis seperti bandara, pelabuhan, kawasan industri, hingga pariwisata.
Ke depan, Jasa Marga akan terus memperkuat integrasi layanan agar infrastruktur tol semakin berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.