Daerah

Investasi Mengalir Deras ke Kota Malang, Disnaker PMPTSP Catat Rp400 Miliar

34
×

Investasi Mengalir Deras ke Kota Malang, Disnaker PMPTSP Catat Rp400 Miliar

Share this article
Investasi Mengalir Deras ke Kota Malang, Disnaker PMPTSP Catat Rp400 Miliar
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama narasumber dari Kementerian Investasi/BKPM saat memberikan keterangan dalam kegiatan “Diplomasi Investasi dalam Peningkatan Realisasi Investasi” di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Kamis (16/10/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Iklim investasi di Kota Malang terus menunjukkan tren positif. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, mengungkapkan bahwa nilai investasi yang tercatat hingga pertengahan tahun 2025 telah mencapai sekitar Rp400 Miliar.

Hal tersebut disampaikan Arif saat menghadiri kegiatan “Penyusunan Bahan Posisi Perjanjian Investasi Internasional, Diplomasi Investasi, dan Peningkatan Realisasi Investasi” yang digelar di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Kamis (16/10/2025).

Menurut Arif, capaian tersebut tidak lepas dari kepercayaan pelaku usaha yang semakin tinggi terhadap Kota Malang. Sebagian besar investasi masih didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN), terutama dari perusahaan-perusahaan yang telah lama beroperasi di wilayah Kota Malang.

“Investasi yang masuk saat ini mayoritas masih dari dalam negeri. Beberapa di antaranya berasal dari perusahaan yang memang sudah lama bermitra dengan kita, seperti Medi, Aeksi, dan beberapa sektor yang mempekerjakan banyak tenaga kerja lokal,” ujar Arif.

Ia menyebut, total nilai investasi yang berputar di Kota Malang mencapai sekitar Rp400 miliar, dan kontribusi dari penanaman modal asing (PMA) masih relatif kecil. Meski demikian, tren investasi asing menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

“Kalau PMA memang masih kecil, tapi ada pergerakan positif. Tahun ini saja sudah ada tambahan sekitar Rp300 miliar dari modal asing. Kami harap ke depan sektor perhotelan, properti, dan jasa bisa semakin menarik investor luar. Apalagi jaringan internasional sekarang banyak melirik potensi ekonomi di Malang,” tambahnya.

Arif juga menjelaskan, dari data Kementerian Investasi, Kota Malang memiliki posisi cukup kuat dalam kontribusi terhadap realisasi investasi di Jawa Timur. Angkanya kini berada di kisaran Rp400 hingga Rp600 miliar, dengan sebagian besar berasal dari hasil kolaborasi antara modal lokal dan asing.

“Kita ini bukan sekadar mengejar angka, tapi bagaimana investasi yang masuk benar-benar berdampak pada masyarakat. Kita dorong agar setiap investor yang datang tidak hanya menanam modal, tapi juga membuka lapangan kerja dan membangun ekosistem ekonomi berkelanjutan,” terangnya.

Lebih lanjut, Arif menegaskan pentingnya diplomasi dan promosi investasi yang berkelanjutan. Menurutnya, kegiatan penyusunan bahan posisi perjanjian investasi internasional yang digelar kali ini menjadi momentum untuk memperkuat strategi diplomasi ekonomi daerah.

“Kita ingin Malang dikenal tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga di kancah internasional. Pemerintah daerah bersama kementerian berupaya membuka ruang diskusi agar investor luar negeri bisa memahami potensi yang dimiliki Malang — mulai dari sektor pendidikan, kuliner, wisata, hingga ekonomi kreatif,” ungkap Arif dengan optimistis.

Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh menciptakan iklim investasi yang kondusif. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan investor.

“Investasi bukan sekadar uang yang masuk, tapi tentang kepercayaan dan keberlanjutan. Ketika investor percaya bahwa Malang aman, nyaman, dan punya potensi besar, maka modal akan datang dengan sendirinya. Pemerintah siap menjadi fasilitator agar semua proses perizinan dan layanan berjalan cepat, transparan, dan pasti,” ujar Wahyu Hidayat.

Wali Kota juga menegaskan bahwa arah pembangunan Kota Malang ke depan akan mengedepankan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin Malang tidak hanya dikenal sebagai kota pendidikan dan wisata, tapi juga sebagai kota investasi yang sehat, inklusif, dan ramah bagi semua pelaku usaha,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *