Ini Sikap GP Ansor Kota Malang terhadap Pilkada Kota Malang 2024

0
Pelantikan dan konsolidasi Kader PC GP Ansor Kota Malang masa khidmat 2024-2028. (Mt)
Advertisement

Sudutkota.id – Kader Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kota Malang masa khidmat 2024-2028, baru saja dilantik dan konsolidasi yang berlangsung di Hotel Gajahmada, Minggu (29/9/2024).

Selain pelantikan Pengurus PC Ansor juga dilakukan pengukuhan Pengurus Banser Kota Malang dan LBH PC Ansor Kota Malang. Pelantikan pengurus Banser diawali dengan Mars Ansor. Diisi juga sajian Giri Sholawat diri Sanggar Telogo Budoyo dari SMPN 23 Malang

Bahkan dalam giat ini yang berada di dalam Hotel Gajah Mada dihadiri langsung Paslon ABADI ( Abah Anton – Dimyati Ayatullah), dan Sam HC.

Pada momen tahun ini adalah ada kontestasi politik lokal yang akan jadi perhatian Ansor. Sebagai katalisator demokrasi harus bisa mengawal prosesnya.

Sugianto S.Sos Ketua PC GP Ansor Kota Malang dalam sambutannya juga menyambut ABADI ( Abah Anton – Dimyati Ayatullah), Sam HC dan dalam konfirmasi Ali Muthohirin.

“Peran pemuda Ansor harus jadi katalisator, mengenalkan calon, bukan sekedar mereka maju, namun apa programnya untuk kota Malang,” ujar Sugianto dalam sambutannya di Dalam Hotel Gajah Mada, Minggu (29/9).

Sugiyanto mengungkapkan, secara organisasi Ansor adalah netral dan lebih kepada nilai-nilai kebangsaan. Namun sebagai personal, dirinya menyerahkan untuk mendukung siapa saja yang sesuai visi misinya.

“Persoalan ditakdirkan siapa yang jadi itu adalah urusan Allah SWT,” tegas Sugianto.

Disamping itu kata Sugianto, bahwa peran Gerakan Pemuda Ansor bisa terwujud dengan kerjasama dengan OKP, Ormas dan instansi pemerintahan. Ini mendukung pengabdian Ansor untuk Kota Malang.

Ia berujar, dalam proses pendirian NU Syakhona Kholil memberi simbol tasbih dengan 99 manik jika tidak diikat dengan kuat tidak bisa melakukan gerakan kesolehan.

“Ansor sebagai anak kandung NU, peran tali yang disimbolkan tanpa tali yang kuat butiran-butiran itu tidak bisa bersatu,” tegasnya.

Sugianto melanjutkan, bahwa Syaikhona Kholil memberikan tongkat sebagai penunjuk, bisa jadi pembantu yang buta. Nabi Musa memecah lautan juga memakai tongkat, sehingga fungsi tongkat tergantung siapa yang menggunakan.

“Banser sebagai kader inti Ansor, bahwa Ansor rumah besar dengan penyangganya ada Banser, ada Rijalul Ansor, ada banom-banom lain,” bebernya

Ia kembali menegaskan, di Banser harus bisa menegakkan satu komando, satu perintah dari pusat sampai ke ranting.

Lembaga Bantuan Hukum PC Ansor Kota Malang harus memberi peran penting bagi masyarakat kecil dan ulama. “LBH harus memperjuangkan tegaknya keadilan untuk semua,” pungkasnya. (Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here