Ekonomi Bisnis

ICCF 2025 Angkat Malang Raya sebagai Pusat Inovasi Kreatif Nusantara

43
×

ICCF 2025 Angkat Malang Raya sebagai Pusat Inovasi Kreatif Nusantara

Share this article
Arik Dwi Asmara, Koordinator NCCN, BCH, dan MCF saat bertemu Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M. (Foto: Istimewa)

Sudutkota.id – Kabupaten Malang bersiap menjadi panggung utama dalam perhelatan akbar Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025. Festival nasional ini akan mengusung tema “NUSANTARAYA SENYAWA MALANG RAYA”, yang diyakini menjadi momen strategis memperkuat posisi Malang Raya sebagai episentrum kreativitas dan budaya Nusantara.

“Ini adalah kesempatan emas bagi Malang Raya untuk tampil sebagai simpul jejaring kreatif nasional,” kata Arik Dwi Asmara, Koordinator Ngalam Coret Creative Network (NCCN), kamis 31/7/2025.

Kolaborasi lintas kota menjadi kekuatan utama dalam penyelenggaraan ICCF tahun depan. Tiga simpul kreatif di Malang Raya itu tetdiri; Batu Creative Hub (BCH), Malang Creative Fusion (MCf), dan NCCN, yang bergerak bersama untuk menyatukan visi dalam memajukan sektor ekonomi kreatif berbasis budaya dan kearifan lokal.

“Kami tidak sekadar membuat acara besar, tapi membangun ekosistem yang saling menguatkan,” jelas Arik.

Dukungan dari pemerintah daerah menjadi dorongan signifikan bagi keberhasilan festival ini. Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., secara terbuka menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh seluruh proses persiapan dan pelaksanaan ICCF 2025.

Baca Juga :  Pembangunan Lahan Parkir Kayutangan Heritage, Bukti Legacy Pj Iwan Kurniawan bagi Kota Malang

“Kami melihat ini sebagai peluang konkret untuk mengangkat potensi daerah, khususnya di bidang pertanian, peternakan, dan pariwisata kreatif,” ungkap Bupati Sanusi.

Rencana penyelenggaraan akan tersebar di tiga wilayah. KEK Singhasari dan Bon Pring Turen di Kabupaten Malang menjadi lokasi utama, sementara Kota Malang akan fokus pada konferensi kreatif dan pameran, dan Kota Batu menonjolkan city tour agrowisata.

“Dengan pembagian peran ini, semua wilayah berkontribusi aktif dan saling melengkapi,” kata Purwoto, S.Sos, M.Si., dari Dinas Pariwisata Kabupaten Malang.

Tak hanya soal seni dan budaya, ICCF 2025 juga akan menjadi ruang edukatif dan solusi bagi isu lingkungan. Dr. Ahmad Dzulfikar Nurrahman, S.T., M.T., PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, menekankan pentingnya menghadirkan program berkelanjutan, khususnya pengelolaan sampah kreatif.

“Kami ingin sampah tak sekadar dibuang, tapi diubah jadi karya yang punya nilai ekonomi,” tegasnya.

Baca Juga :  Diiringi Tarian dan Tembang, Tradisi Njenang Suro Kembali Dihidupkan Warga Singosari

Program-program seperti pameran eco-design, workshop daur ulang, hingga kolaborasi dengan komunitas bank sampah akan menjadi bagian penting festival ini. Tujuannya jelas: mengajak publik untuk melihat kreativitas sebagai solusi nyata atas persoalan lingkungan.

“Festival ini harus bisa jadi inspirasi nasional tentang ekonomi sirkular,” lanjut Dzulfikar.

Lebih dari itu, ICCF 2025 dirancang sebagai ruang pertemuan lintas sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Pelibatan pelaku UMKM, petani milenial, hingga komunitas kreatif akar rumput akan diprioritaskan dalam berbagai agenda festival.

“Semangat kami adalah menyatukan keragaman potensi lokal dalam satu visi Nusantaraya,” ujar Arik Dwi Asmara.

Dengan visi besar tersebut, Malang Raya tak sekadar menjadi tuan rumah, melainkan penanda arah baru bagi pembangunan kota-kota kreatif di Indonesia.

“ICCF 2025 bukan hanya festival, tapi pernyataan bahwa Malang Raya siap jadi wajah masa depan kreativitas Indonesia,” pungkas Arik. (ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *