Sudutkota.id – Upaya pencarian terhadap bocah perempuan bernama Nia (10), warga Jalan Kyai Paseh Jaya, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, yang dilaporkan hanyut di Sungai Brantas, telah memasuki hari keenam pada Sabtu (21/6/2025). Namun, hingga kini korban belum juga ditemukan.
Tim SAR gabungan yang dikoordinasi Basarnas Malang terus melakukan pencarian intensif, termasuk menyisir aliran sungai hingga ke Bendungan Sengguruh di wilayah Kabupaten Malang. Koordinator Basarnas Malang, Yoni, mengatakan bahwa pencarian dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari penyisiran permukaan air, pemantauan darat, hingga pencarian di titik-titik rawan.
“Pencarian hari ini kami perluas sampai ke Bendungan Sengguruh. Tim masih terus melakukan pemantauan dan penyisiran, tapi hingga sore ini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban,” jelas Yoni.
Ia berharap pada hari ketujuh pencarian esok, korban bisa segera ditemukan. “Kami mohon doa restunya dari masyarakat. Semoga korban segera ditemukan dalam kondisi apapun,” ujarnya.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin siang, 16 Juni 2025. Saat itu, Nia bersama dua sepupunya, Novi dan Andri, pergi ke kawasan Sungai Brantas yang tidak jauh dari rumah mereka. Mereka bermain dan mandi di sebuah pancuran kecil yang berada dekat dengan aliran sungai.
Tak lama setelah itu, Andri berpamitan untuk mengambil air minum di rumah. Sementara itu, Nia dan Novi tetap berada di dekat pancuran. Diduga karena licin, keduanya terpeleset dan terjatuh ke sungai yang saat itu arusnya cukup deras.
Novi sempat terbawa arus namun berhasil menyelamatkan diri di bawah Jembatan Gadang. Sementara Nia tidak berhasil keluar dari pusaran arus dan akhirnya tenggelam.
Dalam kondisi panik, Novi segera kembali ke rumah dan memberitahukan kejadian itu kepada nenek mereka. Keluarga kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke pihak berwenang.
Keluarga korban terus memantau pencarian di posko tim SAR yang berada di sekitar lokasi kejadian. Mereka berharap besar agar Nia segera ditemukan. Sejumlah warga juga turut membantu proses pencarian dengan menyisir bantaran sungai dan memberikan dukungan moral bagi keluarga.
“Setiap hari kami hanya bisa berharap dan berdoa. Orang tuanya sudah pasrah, tapi masih ingin anaknya segera ditemukan,” ungkap salah satu warga yang ikut mendampingi keluarga di lokasi.
Pencarian akan dilanjutkan pada Minggu (22/6/2025) dengan strategi penyisiran lanjutan, termasuk menambah titik pantau di wilayah hilir Sungai Brantas. (mit)