Sudutkota.id – Kota Malang tetap menunjukkan komitmennya dalam mendukung olahraga masyarakat dengan turut serta dalam Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025.
Meskipun jumlah penggiat olahraga yang diberangkatkan tahun ini lebih sedikit dibanding edisi sebelumnya, kontribusi Kota Malang tetap terasa dalam kontingen Jawa Timur.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menyampaikan bahwa Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, telah memberangkatkan sebanyak 110 penggiat olahraga untuk mengikuti ajang nasional ini. Para peserta berasal dari berbagai induk organisasi olahraga (inorga) di bawah naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI).
“Kalau di ajang olahraga prestasi mereka disebut atlet, tapi di FORNAS ini istilahnya penggiat olahraga. Karena ini adalah event olahraga masyarakat, yang orientasinya bukan sekadar mengejar medali, tetapi menggerakkan semangat hidup sehat dan aktif di segala usia,” jelas Baihaqi, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, dari 110 penggiat olahraga tersebut, Kota Malang berpartisipasi dalam 19 inorga. Mereka membawa nama Provinsi Jawa Timur, karena dalam FORNAS tidak ada kontingen kota atau kabupaten. Semua peserta mewakili provinsi masing-masing.
“Alhamdulillah, meskipun jumlah peserta dari Kota Malang lebih sedikit, kami tetap mampu menyumbang prestasi. Dari data terakhir, penggiat olahraga asal Kota Malang menyumbangkan 2 medali emas, 5 medali perak, dan 8 medali perunggu untuk Jawa Timur,” ungkap Baihaqi.
Cabang olahraga yang menyumbang medali antara lain berasal dari panahan tradisional, line dance, serta beberapa lomba seni dan permainan rakyat. Bahkan, beberapa kategori perlombaan diikuti oleh peserta berusia di atas 50 tahun.
“Tujuan utama FORNAS bukan kompetisi keras, tapi pembudayaan olahraga. Ini wadah untuk memperkuat kebugaran masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk lansia,” tambahnya.
Sebagai informasi, kontingen Jawa Timur dalam FORNAS VIII menempati peringkat kedua secara nasional, di bawah Jawa Barat. Posisi ini sekaligus mempertahankan dominasi Jawa Timur sebagai kekuatan utama dalam olahraga masyarakat di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan FORNAS VII yang digelar di Bandung pada 2023 lalu, jumlah peserta dari Kota Malang memang mengalami penurunan signifikan. Pada edisi sebelumnya, Disporapar memberangkatkan hingga 600 penggiat olahraga.
“Dulu kita bisa mengirim 600 orang dan mendapatkan 6 medali emas dan 7 perak. Tapi tahun ini, karena efisiensi anggaran, kita hanya bisa mengirim 110 orang. Namun dari sisi prosentase kontribusi, Kota Malang tetap stabil,” kata Baihaqi.
Ia menegaskan bahwa keterlibatan Kota Malang di ajang seperti ini tidak semata-mata bergantung pada dana APBD. Banyak penggiat olahraga yang memiliki komitmen dan kemampuan mandiri untuk berangkat sendiri tanpa pembiayaan dari pemerintah.
“FORNAS ini tidak membatasi hanya yang dibiayai APBD. Para penggiat yang punya semangat dan kemampuan berangkat mandiri juga kita fasilitasi dalam koordinasi dan registrasi. Ini adalah bentuk gotong royong dalam membangun budaya olahraga,” tegasnya.
Terkait pelaksanaan FORNAS IX yang dijadwalkan pada 2026, Baihaqi menyebut hingga saat ini belum ada informasi resmi dari KORMI Nasional mengenai tuan rumah. Namun Kota Malang tetap menyatakan kesiapannya untuk kembali berpartisipasi jika dimungkinkan.
“Kami masih menunggu keputusan tuan rumah FORNAS selanjutnya. Tapi prinsipnya, Kota Malang siap. Kita akan terus mendorong partisipasi masyarakat dalam olahraga, baik melalui KORMI maupun kegiatan internal kota,” pungkasnya. (mit)