Daerah

Emil Dardak Tampil Menyanyi di Forum Kota Kreatif Asia Pasifik

94
×

Emil Dardak Tampil Menyanyi di Forum Kota Kreatif Asia Pasifik

Share this article
Forum jejaring kota kreatif se-Asia Pasifik yang digelar di Balai Kota Malang menjadi lebih meriah ketika Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, secara mengejutkan menyanyikan lagu karya musisi asal Malang
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Forum Kota Kreatif Asia Pasifik di Balai Kota Malang. (foto: sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id– Forum jejaring kota kreatif se-Asia Pasifik yang digelar di Balai Kota Malang menjadi lebih meriah ketika Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, secara mengejutkan menyanyikan lagu karya musisi asal Malang di hadapan para delegasi dari dalam dan luar negeri. Penampilan itu terjadi di sela sambutannya dan langsung menarik perhatian seluruh tamu undangan pada Sabtu malam (12/07/2025).

Lagu yang dibawakan Emil berjudul Bersama Bayanganmu Kasih, ciptaan musisi Malang, Budi Bastian. Lagu tersebut pernah membawanya dikenal di kancah nasional, bahkan internasional setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Filipina dan menjadi populer di negara tersebut.

“Saya izin langsung ke Mas Budi untuk membawakan lagu ini. Lagu ini membuka jalan saya ke dunia musik, dan menjadi bukti bahwa karya anak Malang bisa mendunia,” ungkap Emil di hadapan ratusan peserta forum.

Lebih dari sekadar nostalgia, Emil menggunakan panggung tersebut untuk menegaskan pentingnya peran musik dalam ekosistem kota kreatif. Ia menyebut musik bukan sekadar hiburan, melainkan unsur utama dalam pembentukan identitas budaya dan jembatan antar peradaban.

“Musik adalah jantung kebudayaan. Kota kreatif sejati harus memberi tempat terhormat bagi para musisinya,” tegasnya.

Pria nomor 2 di jajaran Pemprov Jatim itu pun menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan industri kreatif. Emil mencontohkan kesuksesan K-pop di Korea Selatan yang lahir dari sinergi antara musik, teknologi, film, fashion, hingga dukungan kuat dari kebijakan negara.

“Musik hari ini tidak bisa berdiri sendiri. Ia naik kelas ketika terintegrasi dengan karya visual, narasi budaya, dan teknologi. Kota kreatif harus mampu mewadahi itu semua,” ujarnya.

Selain memberi apresiasi, Emil juga menanggapi isu yang kerap muncul terkait pertunjukan musik jalanan yang berbenturan dengan kegiatan sosial di masyarakat, seperti pengajian atau suasana berkabung.

“Regulasi tentu tetap perlu ditegakkan. Tapi jangan sampai kreativitas dimatikan. Kita harus mencari titik temu agar musik bisa hidup berdampingan dengan masyarakat yang tertib,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Emil turut membagikan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun ruang kreatif di lingkungan Bakorwil, yang dapat digunakan komunitas anak muda, musisi, dan pelaku budaya untuk berkreasi secara nyaman dan produktif.

“Kalau ingin benar-benar diakui sebagai kota kreatif dunia, maka para seniman dan musisi harus diberi ruang, bukan hanya secara fisik, tapi juga pengakuan yang layak,” sambungnya menutup sambutan, disambut tepuk tangan para hadirin.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wali Kota Malang Wahyu Widayat, perwakilan Kementerian, delegasi UNESCO, serta tokoh komunitas seni dari berbagai kota kreatif di Indonesia dan Asia Pasifik.

Sebagai informasi, Kota Malang yang telah tergabung dalam jaringan kota kreatif UNESCO, dinilai terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi budaya dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan. (mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *