Sudutkota.id – Di koridor utama Jalan Brigjend Slamet Riadi Nomor 1-3, Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, berdiri sebuah bangunan tua yang sarat sejarah. Gedung yang terletak persis di sebelah barat gedung PLN ini dulunya adalah kantor Polresta Malang Kota.
Selama puluhan tahun, gedung tersebut menjadi pusat aktivitas kepolisian sebelum akhirnya bertransformasi menjadi hotel modern.
Gedung ini berfungsi sebagai kantor Polresta Malang Kota sejak masa awal pembentukan institusi kepolisian di Malang. Dari tempat inilah berbagai kebijakan keamanan dirancang, operasi besar digelar, dan pelayanan hukum bagi masyarakat dijalankan.
Lokasinya yang berada di jantung kota membuatnya strategis, mudah diakses, dan dekat dengan pusat pemerintahan maupun aktivitas masyarakat.
Bagi warga Malang, bangunan ini bukan sekadar gedung, melainkan juga bagian dari memori kolektif. Setiap laporan kriminal, penyelidikan kasus besar, hingga pengurusan dokumen kepolisian pernah berpusat di kantor ini.
Selama berfungsi sebagai markas besar kepolisian, Polresta Malang Kota yang bermarkas di Kayutangan pernah menangani sejumlah kasus besar.
Salah satunya adalah pengungkapan jaringan narkoba lintas kota pada era 1990-an, yang kala itu menjadi salah satu kasus terbesar di Malang dan sempat menyita perhatian publik Jawa Timur.
Selain itu, kantor ini juga menjadi pusat koordinasi dalam pengamanan demonstrasi besar era reformasi 1998 di Kota Malang. Banyak warga masih mengingat halaman kantor ini penuh dengan kendaraan taktis dan aparat keamanan dalam menjaga stabilitas kota.
Seiring perkembangan kota dan kebutuhan ruang yang lebih representatif, Polresta Malang Kota kemudian memindahkan seluruh aktivitasnya ke kantor baru di Jalan Jaksa Agung Suprapto, tepat di sebelah barat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA). Pemindahan ini menandai berakhirnya fungsi gedung lama di Kayutangan sebagai pusat kepolisian.
Bangunan lama kemudian dikelola pihak swasta dan bertransformasi menjadi Hotel Trio Indah 2, salah satu akomodasi yang cukup dikenal di Kota Malang.
Secara arsitektural, gedung eks Polresta ini menunjukkan ciri khas era kolonial dengan bentuk simetris, jendela lebar, serta gaya sederhana namun kokoh.
Meski kini sudah berubah fungsi, sejumlah elemen eksterior masih dipertahankan sehingga nuansa historisnya tetap terasa. Letaknya di kawasan Kayutangan Heritage juga menambah nilai historis bangunan ini sebagai bagian dari wajah lama Kota Malang
Hingga kini, belum ada catatan publik yang menyebutkan dengan pasti tahun pembangunan gedung eks Polresta Malang Kota.
Berdasarkan gaya arsitektur dan posisinya di koridor Kayutangan, besar kemungkinan bangunan ini sudah berdiri sejak awal hingga pertengahan abad ke-20, di masa pengaruh Belanda masih kuat dalam pembangunan kota.
Eks kantor Polresta Malang Kota kini memang telah beralih fungsi, tetapi bangunan itu tetap menjadi saksi bisu perjalanan Kota Malang.
Dari pusat pengamanan masyarakat hingga kini menjadi bagian dari industri perhotelan, perubahan fungsi ini mencerminkan dinamika kota yang terus tumbuh dan menyesuaikan dengan zaman.
Bagi warga Malang, gedung ini tetap menyimpan kenangan sebagai tempat yang pernah menjadi pusat keamanan kota. Kehadirannya di Kayutangan bukan hanya sebagai hotel, melainkan juga sebagai jejak sejarah perjalanan Polresta Malang Kota.(mit)