Peristiwa

Dua Toko di PBM Dibobol Maling, Pedagang Keluhkan Keamanan dan Fasilitas Pasar

98
×

Dua Toko di PBM Dibobol Maling, Pedagang Keluhkan Keamanan dan Fasilitas Pasar

Share this article
Dua Toko di PBM Dibobol Maling, Pedagang Keluhkan Keamanan dan Fasilitas Pasar
Lokasi toko yang dibobol maling di PBM.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Rasa aman para pedagang di Pasar Besar Malang (PBM) kembali terusik. Terbaru, dua toko yang berada di sisi timur pasar dibobol maling dalam semalam. Kejadian ini menambah panjang deretan persoalan yang belum terselesaikan di pusat perdagangan terbesar di Kota Malang itu.

Peristiwa terjadi pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari (11-12/7/2025). Dua pedagang, Yuliati (53) warga Sawojajar dan Yayuk (48) warga Klojen, baru menyadari toko mereka dibobol saat membuka tempat dagangannya pagi hari.

Meski nilai kerugiannya tidak besar, yakni sekitar Rp. 500 Ribu, uang receh serta tiga anak timbangan kuningan, namun keduanya menegaskan bahwa ini bukan kali pertama kejadian seperti ini terjadi.

“Kami pedagang sudah sangat resah. Keamanan di pasar buruk sekali. Kami pasang lampu sendiri di depan toko, eh sering hilang juga. Mau sampai kapan begini,” keluh Yuliati.

Ia menegaskan, sebagai pedagang resmi yang rutin membayar retribusi ke pemerintah, para pedagang mestinya mendapatkan jaminan keamanan dan fasilitas yang layak. Namun faktanya, baik penerangan, pengamanan, maupun pengawasan dari petugas pasar dinilai sangat minim.

“Kalau kejadian seperti ini terus dibiarkan, lalu kepada siapa kami bisa meminta pertanggungjawaban. Kami sudah usaha mengamankan sendiri, tapi kami juga butuh support dari pengelola pasar,” lanjutnya.

Yuliati juga mengimbau sesama pedagang untuk tidak sepenuhnya bergantung pada petugas keamanan pasar. Ia menegaskan pentingnya saling menjaga antar sesama pedagang agar terhindar dari kerugian.

“Kami perlu kerja sama. Jangan hanya saling menyalahkan. Tapi kita harus saling jaga dan peduli satu sama lain,” tegasnya.

Insiden pembobolan dua toko ini langsung mendapat sorotan dari DPRD Kota Malang. Ketua Komisi B, Bayu Rekso Aji, mengatakan kejadian ini menunjukkan kondisi keamanan pasar yang kian memprihatinkan. Apalagi insiden ini terjadi tidak lama setelah pagar tembok pasar ambrol dan menimpa sejumlah PKL di area bawah.

“Ini bukan soal nominal kerugian yang tidak seberapa, tapi menunjukkan bahwa sistem keamanan dan penerangan di PBM sangat buruk. Pasar sebesar ini tidak seharusnya dibiarkan dalam kondisi seperti ini,” tegas Bayu.

Bayu menambahkan, Pasar Besar Malang adalah jantung ekonomi warga. Jika keamanannya lemah dan fasilitasnya buruk, maka perlahan para pedagang dan pembeli akan kehilangan kepercayaan.

“Usia bangunan PBM sudah tua. Sejak kebakaran besar beberapa tahun lalu, belum ada revitalisasi berarti. Sistem kelistrikan, penerangan, hingga aksesibilitas, semua tertinggal. Dan ini berdampak langsung ke kenyamanan aktivitas perdagangan,” ujarnya.

Menurutnya, solusi jangka panjang hanya bisa dicapai jika revitalisasi PBM segera dilakukan. Namun proses itu juga harus didukung oleh kesepakatan para pedagang yang hingga kini masih belum satu suara.

“Gara-gara belum ada kesepakatan dari para pedagang, Kementerian PUPR menunda penyaluran anggaran. Padahal kalau semua bisa bersatu, kita bisa dorong percepatan pembenahan pasar,” jelasnya.

Bayu mengingatkan, tanpa pembenahan secara menyeluruh, baik dari segi fisik maupun manajemen pasar ini akan terus dirundung masalah. Ia berharap para pedagang bisa melihat kepentingan bersama di atas perbedaan pandangan pribadi.

“PBM hanya akan jadi tempat yang layak kalau semua pihak bersatu. Kalau masih terpecah, ya begini terus keadaannya,” tutupnya.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *