Daerah

DPUPRPKP Kota Malang Kebut Pembangunan Jembatan Kyai Malik Dalam, Anggaran Rp 8,9 M

55
×

DPUPRPKP Kota Malang Kebut Pembangunan Jembatan Kyai Malik Dalam, Anggaran Rp 8,9 M

Share this article
DPUPRPKP Kota Malang Kebut Pembangunan Jembatan Kyai Malik Dalam, Anggaran Rp 8,9 M
Sejumlah pekerja dan alat berat terlihat di lokasi proyek pembangunan Jembatan Kyai Malik Dalam, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (7/10/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.idPemerintah Kota Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) terus mempercepat pembangunan Jembatan Kyai Malik Dalam di Kecamatan Kedungkandang. Proyek yang dikerjakan sejak Agustus 2025 itu ditargetkan rampung pada 27 November 2025 dengan alokasi anggaran Rp 8,9 Miliar dari APBD Kota Malang.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Drs. R. Dandung Djulharjanto, MT, menjelaskan bahwa proyek tersebut menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam menata sistem transportasi di kawasan selatan. Menurutnya, jalan Kyai Malik kini telah menjadi jalur utama masyarakat dari arah pusat kota menuju Tajinan, Bululawang dan kawasan perumahan baru di Kedungkandang.

“Jalan ini dulu hanya dianggap sebagai jalur alternatif, tapi sekarang sudah menjadi jalur utama. Volume kendaraan meningkat pesat karena kawasan atas banyak berkembang menjadi area hunian. Karena itu, pelebaran jembatan ini sangat mendesak,” jelas Dandung saat ditemui di lokasi proyek, Selasa (7/10/2025).

Ia menjelaskan, pelebaran jembatan dilakukan masing-masing lima meter ke kanan dan ke kiri. Dari total pelebaran itu, tiga meter diperuntukkan bagi jalur kendaraan dan dua meter untuk trotoar, sehingga jembatan lebih aman dan nyaman bagi pengguna jalan maupun pejalan kaki.

“Kondisi jembatan sebelumnya memang sempit dan tikungannya tajam, sehingga sering terjadi perlambatan kendaraan. Dengan pelebaran ini, manuver kendaraan akan lebih leluasa dan arus lalu lintas lebih lancar,” paparnya.

Dandung menyebutkan, hingga awal Oktober progres pekerjaan telah mencapai sekitar 20 persen dan berjalan sesuai jadwal. Saat ini tengah dilakukan pemasangan 32 tiang pancang, dengan masing-masing delapan pilar di setiap sisi jembatan.

“Sekarang tahap paling berat adalah pemasangan tiang pancang. Begitu selesai, kami lanjut ke pembesian, lalu pengecoran, dan terakhir pengaspalan. Setelah beton matang, langsung bisa difungsikan,” ujarnya.

Menurut Dandung, pihaknya optimistis pengerjaan dapat selesai tepat waktu. “Sesuai kontrak kerja, proyek ini harus tuntas pada 27 November. Melihat progres di lapangan, kami yakin bisa sesuai target karena semua masih on schedule,” tegasnya.

Untuk mempercepat pekerjaan, DPUPRPKP juga menggunakan metode fondasi non-manual agar waktu pengerjaan lebih efisien.

“Kalau menggunakan pasangan fondasi manual, waktunya akan jauh lebih lama. Dengan teknik ini, kita bisa menekan durasi tanpa mengurangi kualitas,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dandung memastikan bahwa pelebaran tidak berdampak pada bangunan warga sekitar. “Tidak ada rumah atau lahan masyarakat yang terdampak. Pekerjaan murni difokuskan di area badan jembatan saja,” jelasnya.

Ia berharap, rampungnya proyek ini akan berdampak langsung pada penguraian kemacetan di jalur selatan, terutama di titik-titik padat seperti Pasar Gadang dan Terminal Hamid Rusdi. “Jika jembatan ini selesai, maka beban lalu lintas di kawasan tersebut akan jauh berkurang,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *