Daerah

Disporapar Apresiasi Gelaran Budaya Warga Muharto, Tunjukkan Malang Kondusif dan Kaya Sejarah

99
×

Disporapar Apresiasi Gelaran Budaya Warga Muharto, Tunjukkan Malang Kondusif dan Kaya Sejarah

Share this article
Disporapar Apresiasi Gelaran Budaya Warga Muharto, Tunjukkan Malang Kondusif dan Kaya Sejarah
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menghadiri gelaran budaya Kutho Bedah Tempo Doeloe yang digelar warga di kawasan Muharto, Kota Malang, Jumat (5/9/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menghadiri sekaligus memberikan apresiasi terhadap gelaran budaya Kutho Bedah Tempo Doeloe yang digagas masyarakat di tingkat RT kawasan Muharto, Kota Malang, Jumat (5/9/2025).

Acara tersebut menghadirkan suasana tempo dulu lengkap dengan stan-stan UMKM, jajanan tradisional, serta dekorasi khas kampung. Kehadiran ratusan warga dan partisipasi aktif pelaku UMKM dari dalam maupun luar kawasan Muharto membuat kegiatan ini semakin meriah.

Baihaqi menyebut, kegiatan di tingkat RT semacam ini sangat berarti, bukan hanya sebagai hiburan rakyat, tetapi juga sebagai bentuk nyata bahwa Kota Malang kondusif, aman, serta tertib. Kondisi tersebut menurutnya sangat penting untuk diperlihatkan kepada publik luas, termasuk wisatawan.

“Kami menyambut baik dan memberikan apresiasi luar biasa. Acara ini menjadi bukti bahwa dari level paling bawah, RT dan RW, Kota Malang bisa menunjukkan kondusivitas nya. Dunia harus tahu bahwa Malang aman, damai, dan sangat ramah terhadap wisatawan,” ujar Baihaqi.

Lebih jauh, Baihaqi menegaskan bahwa nilai sejarah yang diangkat dalam gelaran Kutho Bedah menjadi aspek penting dalam pengembangan pariwisata Kota Malang. Menurutnya, sejarah Kota Malang, mulai dari era kerajaan hingga masa kini, memiliki daya tarik tersendiri yang patut diwariskan kepada generasi muda.

“Acara ini bukan hanya pesta rakyat, tetapi juga edukasi. Kita ingin anak-anak kita tidak melupakan sejarah. Bagaimana Malang tumbuh dari masa ke masa, dari zaman Majapahit hingga sekarang, itu harus dikenang. Dengan sejarah inilah Malang bisa menjadi daya tarik wisata,” jelasnya.

Baihaqi menambahkan, pariwisata tidak hanya berbicara tentang destinasi alam atau kuliner, tetapi juga identitas sejarah dan budaya yang dimiliki sebuah daerah. Karenanya, kegiatan budaya lokal seperti Kutho Bedah Tempo Doeloe dapat menjadi magnet wisata baru, sekaligus sarana memperkuat kebersamaan warga.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa pemerintah kota sangat mendukung kreativitas warga di akar rumput yang mampu menyelenggarakan kegiatan dengan semangat gotong royong.

“Inilah wajah Malang yang sesungguhnya. Warga guyub, pemerintah mendukung, dan wisatawan merasa nyaman. Kami akan selalu welcome terhadap event-event masyarakat, sekecil apapun itu, karena semuanya memberikan warna positif bagi Kota Malang,” pungkasnya.

Gelaran Kutho Bedah Tempo Doeloe di Muharto ini sekaligus menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi antar warga, menumbuhkan kreativitas, serta mengingatkan kembali pentingnya sejarah sebagai bagian dari identitas Kota Malang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *